Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Memiliki Waktu: Sibuk atau Malas Mengatur Waktu

14 April 2024   21:11 Diperbarui: 27 Mei 2024   14:17 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pemikiran yang menarik bagi penulis secara khusus ketika penulis ingin mengajak seseorang kerabat atau teman untuk melakukan berbagai giat yang positif, seperti mengajak untuk ikut berorganisasi, berolah raga atau kegiatan lainnya, terkadang ada yang menjawab: "Tidak memiliki waktu."

Bisa jadi ucapan teman yang menjawab hal tersebut mungkin benar karena kesibukannya. Akan tetapi, bisa saja apa yang dikatakannya "tidak memiliki waktu" itu tidak benar, semua oleh karena kemalasannya untuk mengatur waktu.

Kita mungkin pernah mendengar suatau peribahasa yang mengatakan bahwa: "Tak seorangpun di dunia ini yang sangat sibuk. Semuanya tentang skala prioritas." Jika ada yang mengatakan tidak memiliki waktu, itu artinya hal tertentu atau aktifitas yang diutarakan tidak dianggap penting bagi dirinya.

Jadi, ketika seseorang berkata kepada kita bahwa dia sedang 'sibuk', dia sedang mengabaikan kita dan tidak memberikan kesempatan untuk hal tertentu atau aktifitas yang telah kita utarakan masuk dalam daftar prioritasnya.

Setiap orang yang ada di dalam dunia ini memiliki ruang waktu yang sama. Sama-sama memiliki 60 menit dalam satu jam, 24 jam dalam satu hari, 168 jam dalam satu minggu dan 8.760 jam dalam satu tahun.

Kita bisa mengatakan pekerjaan kita menumpuk, atau jadwal kegiatan kita padat, sehingga kita 'sibuk' tidak memiliki waktu. Dengan mengumbar alasan kata 'sibuk' dapat terasa seperti lencana kehormatan, seolah-olah kita orang penting. Akan tetapi, kenyataannya orang lain tidak terkesan akan alasan tersebut.

Ingat, kita semua memiliki jatah waktu yang sama, yaitu 24 jam satu hari. Oleh karena itu, apa yang harus dilakukan dengan jatah waktu itu tergantung pada diri kita sendiri.

Waktu yang kita miliki sama dengan orang lain juga, tidak akan pernah berubah. Dan kita sendirilah yang harus mempertimbangkan waktu kita sebagai sesuatu nilai yang penting.

Masalahnya, yang membuat kita sering merasa 'tidak memiliki waktu' adalah karena kita tidak mengerti bahwa sebenarnya waktu bisa dikelola.

Pernahkah kita mengenal seseorang yang melakukan segala macam kegiatan berbeda dalam hidup mereka namun masih bisa mengatur dirinya antara hobi, berinteraksi dengan keluarga atau sahabat, dan pekerjaan?

Jadi, semuanya tentang bagaimana kita mengatur waktu kita saja. Sehingga kita tidak merasa waktu yang kita miliki sangat terbatas menyebabkan kita 'sibuk'.

Penulis percaya, ketika membuat rencana kegiatan (mengatur waktu) yang baik dan menyelesaikan satu kegiatan saja yang ada di dalam daftar rencana kegiatan itu, maka akan terasa menyenangkan.

Untuk itulah kita harus memiliki rencana yang baik dalam mengelola waktu kita, kita akan mengetahui langkah apa yang harus diambil kemudian untuk mencapai goal yang akan kita capai.

Dengan manajemen waktu kita dalam berbagai kegiatan merupakan proses memaksimalkan produktivitas dalam bekerja.

Aktivitas ini dilakukan melalui penetapan tujuan dan perencanaan pembagian waktu ke dalam beberapa tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan.

Jadi, sebenarnya tidak ada manusia yang 'tidak memiliki waktu' dengan alasan 'sibuk', jika masing-masing pribadi kita bisa mengatur waktu yang ada. Karena setiap orang sama dengan kita memiliki ruang waktu yang sama dalam dunia ini.

Asyer Arwadi Bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun