Mohon tunggu...
Asyari Hasyim
Asyari Hasyim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Arsitektur

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perancangan Konsep Arsitektur Ekologis pada Desain TK Roudlotul Musthofa 02 di Wilayah Relokasi APG

20 November 2022   01:15 Diperbarui: 13 Juni 2023   15:50 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal tahun 2020 KEMENDIKBUD mengeluarkan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM), Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya adalah salah satu kampus yang menerapkan program tersebut. Pada tanggal 4 September 2022 Mahasiswa Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan kegiatan KKN di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Program ini termasuk dalam Program MBKM Proyek Kemanusiaan oleh Satker IAI Jawa Timur dan IAI Wilayah Malang dengan memberikan pendampingan teknis di lokasi pembangunan Huntara yang berada di Relokasi APG Semeru. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para Tim Fasilitator Lapangan (TFL) dalam pengecekan pembangunan unit HUNTARA untuk warga korban bencana APG Semeru. Program MBKM yang dilaksanakn sudah melalui izin dari pihak kampus terutama dari fakultas teknik program studi arsitektur dan di setujui oleh ibu Dr. Andarita Rolalisasi, S.T, M.T. selaku dosen pembimbing dalam pelaksanaan program MBKM.

Peta lokasi kegiatan/Tangkapan layar GMaps/Dok pribadi
Peta lokasi kegiatan/Tangkapan layar GMaps/Dok pribadi

Program ini dapat terlaksana dengan lancar atas kerjasama antara IAI Jawa Timur dan IAI Wilayah Malang dengan Pemerintah Kab. Lumajang serta para relawan MBKM Semeru. Dengan terlaksananya program ini diharap dapat membantu para korban bencana alam APG Semeru dan masyarakat sekitar.

Kegiatan program MBKM yang di lakukan oleh mahasiswa arsitektur di wilayah relokasi APG Semeru adalah membantu proses pengecekan data mengenai bangunan huntara yang sudah terbangun dengan dibantu oleh pihak TFL (Tim Fasilitator Lapangan) yang berada di lokasi pembangunan huntara. Melalui pendataan huntara tersebut akan mendapatkan data kekurangan dan kelebihan dari bangunan hunian sementara (Huntara). 

Site plan huntara & huntap relokasi APG Semeru/Tangkapan dok pribadi
Site plan huntara & huntap relokasi APG Semeru/Tangkapan dok pribadi

Pada tanggal 4 Desember 2021 gunung semeru mengalami erupsi dengan Awan Panas Guguran (APG) disertai aliran lahar dan abu letusan ke beberapa desa dan dusun di Kabupaten Lumajang yang berpusat di Kecamatan Ponojiwo dan Sumberwuluh yang mengakibatkan rusaknya rumah warga dan fasilitas umum setempat, serta mematikan perkebunan, pertanian dan peternakan. Pemerintah setempat khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan. Anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.

Maka dari itu tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah merancang desain taman kanak kanak yang terdampak APG Semeru dengan pendekatan arsitektur ekologis yang menggunakan bahan alam dan menghemat energi. Penerapan Arsitektur Ekologi pada perancangan taman kanak kanak diharapkan bisa menjadi bangunan yang ramah lingkungan dan bisa menjadi wadah sebagai Pendidikan karakter dan berwawasan lingkungan untuk anak anak di wilayah relokasi APG Semeru.

Lokasi Tapak Terpilih/Tangkapan layar GMaps/Dok pribadi
Lokasi Tapak Terpilih/Tangkapan layar GMaps/Dok pribadi

Layout/Dok pribadi
Layout/Dok pribadi

Tapak memiliki luas lahan 295 m2, sisi utara timur & barat berbatasan dengan Huntap & Huntara APG Semeru, sisi barat berbatasan dengan fasilitas umum yaitu masjid & balai RW. Keadaan tapak ditumbuhi vegetasi di sisi utara tapak yang berjenis pohon peneduh. Kondisi vegetasi eksisting pohon peneduh tersebut akan dipertahankan yang berfungi sebagai penaung agar bangunan tidak terkana panas matahari yang berlebihan, dan penambahan pohon pendinding untuk menjadi batas tapak atau dipadukan dengan pagar, kemudian penambahan tanaman pelantai dengan paving block sebagai penutup tanah agar terlihat alami.

Penerapan vegetasi pada bangunan/Dok pribadi
Penerapan vegetasi pada bangunan/Dok pribadi
Dua penerapan prinsip ekologi yang diterapkan pada desain ini, yaitu prinsip penghematan energi dan prinsip ramah lingkungan.
  • Prinsip Hemat Energi

Pelibatan alam sebagai pola perencanaan eko-arsitektur yang holistis dapat dicapai salah satunya dengan menghemat sumber energi alam yang tidak dapat diperbarui dan menghemat penggunaan energi (Frick & Suskiyatno, 1998). Penerapan prinsip hemat energi adalah memaksimalkan pemanfaatan sumber daya dari alam terutama cahaya matahari dan angin yang dimanfaatkan dalam hal pencahayaan dan dimanfaatkan panasnya dan angin juga dimanfaatkan dalam hal penghawaan alami pada bangunan.

Penerapan prinsip penghematan energi ini dapat di lakukan dengan pembagian zoning bangunan untuk meminmalisir sirkulasi aktifitas kendaraan bermotor & manusia. Pembagian zoning ini juga digunakan untuk membagi area privasi, publik, & semi publik berdasarkan penggunanya.

Zoning ruang/Dok pribadi
Zoning ruang/Dok pribadi

Proses transformasi /Dok pribadi
Proses transformasi /Dok pribadi
Fungsi bangunan untuk merespon pencahayaan dan penghawaan alami dari kondisi iklim setempat juga dipengaruhi oleh orientasi massa bangunan. Massa bangunan berbentuk lingkaran agar supaya dapat menangkap pencahayaan dan penghawaan alami dari kondisi iklim setempat dengan baik dan sempurna, dan juga massa orientasi bangunan menghadap ke arah utara selatan agar mendapatkan cahaya pagi hari dengan maksimal ke dalam ruang bangunan. Untuk meminimalisir cahaya sore hari, maka bukaan dari arah barat diperkecil dengan memberikan secondary skin atau vegetasi guna untuk menghalangi cahaya sore hari yang berlebihan, begitu juga dengan penerimaan cahaya di siang hari.

Orientasi & respon bangunan terhadap pencahayaan alami/Dok pribadi
Orientasi & respon bangunan terhadap pencahayaan alami/Dok pribadi

Penerapan cross ventilation pada bangunan/Dok pribadi
Penerapan cross ventilation pada bangunan/Dok pribadi

Penghematan energi untuk penghawaan dapat dilakukan dengan memaksimalkan ventilasi alami yaitu dengan memberikan bukaan yang tidak berlebihan guna untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna. Strategi yang digunakan pada bentuk bangunan untuk merespon pengaruh angin adalah dengan mengarahkan orientasi bangunan di arah lintasan matahari dan angin sebagai kompromi antara letak gedung berarah dari timur ke barat, serta tegak lurus terhadap arah mata angin (Frick & Mulyani, 2006). Celah pada dinding batu bata roster akan menerima angin secara maksimal dan tidak berlebihan. Dan juga bukaan pada bagian antara dinding batu bata roster dan rangka kayu akan memberikan penghawaan alami yang sempurna dengan penerapan cross ventilation.

  • Prinsip Ramah Lingkungan

Pengolahan prinsip ramah lingkungan pada lokasi Kawasan adalah dengan mengatur lahan parkir untuk orang tua siswa & pengelola agar tertata rapi dan terpusat sesuai kegiatan yang ada. Pemilihan material bangunan juga menerapkan material yang berbahan alami dan menghindari material yang berbahan beton dan lainnya yang dapat merusak kondisi lingkungan sekitar.

Pembangunan ekologis menuntut dengan memilih jenis material ekologis yang memperhatikan proses yang melestarikan lingkugan alam dan peredarannya (Frick & Suskiyatno, 1998).

Penerapan material ekologis pada bangunan/Dok pribadi
Penerapan material ekologis pada bangunan/Dok pribadi

Pada perancangan Taman Kanak Kanak (TK) Roudlotul Musthofa 02 dengan pendekatan arsitektur ekologis ini, prinsip-prinsip yang diterapkan adalah

  • Memelihara sumber daya alam.
  • Mengelola tanah, air dan angin
  • Menggunakan sistem-sistem bangunan yang hemat energi
  • Menggunakan material lokal
  • Meminimalkan dampak negatif pada alam
  • Meningkatkan penyerapan gas buang
  • Menggunakan teknologi yang mempertimbangkan nilai-nilai ekologis.

Penerapan Arsitektur Ekologi pada perancangan taman kanak kanak diharapkan bisa menjadi bangunan yang ramah lingkungan dan bisa menjadi wadah sebagai Pendidikan karakter dan berwawasan lingkungan untuk anak anak di wilayah relokasi APG Semeru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun