Mohon tunggu...
Asyarif
Asyarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Pontianak

IAIN Pontianak Progaram studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Kesenian Hadroh Melayu Pontianak Kalimantan Barat

19 Januari 2022   22:57 Diperbarui: 19 Januari 2022   23:04 2910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil pada 18 januari 2022 (Dokpri)

Kesenian hadroh melayu, merupakan alat musik yang memainkannya dengan cara dipukul. Untuk menghasilkan suara alat musik tersebut, harus dimainkan dengan tiga orang, dengan pukulan yang berbeda. Yang biasa disebut, anak satu, anak dua, dan anak tiga. 

Untuk posisi, anak satu di tengah, anak dua di sebelah kiri, dan anak tiga sebelah kanan. Barulah ketika dipukul mengeluarkan irama pukulan yang khas dari alat musik tersebut. Alat musik seni hadroh melayu tersebut, orang-orang melayu Pontianak menyebutnya Tar atau terbang.

Sejarah Kesenian Hadroh Melayu


Kesenian hadroh melayu berasal dari Yaman semenanjung Arab. Hadrah sangat erat kaitannya dengan Agama Islam. Jadi Kesenian hadroh melayu sebuah kesenian yang ke Islam-Islaman. Yang masuk ke Kota Pontianak bersamaan dengan masuknya Agama Islam di Pontianak Kalimantan Barat. 

Ulama yang pertama kali membawa kesenian tersebut adalah Syarief Husein Al-Qadrie. Kesenian hadroh melayu yang berisikan dzikir-dzikir, yang menjadi strategi Syarief Husein Al-Qadrie dan anaknya Syarief Abdurrahman Al-Qadrie, untuk menyebarkan Agama Islam Di Pontianak Kalimantan Barat.

Segi Kegunaan

 

Kesenian Hadroh Melayu atau biasa disebut tar atau terbang, dengan alunan gendang yang sangat khas. Oleh orang-orang melayu di Pontianak biasanya kesenian hadroh melayu digunakan untuk, Maulidan, dzikiran, pementasan, dan sebagai pengiring arak-arakan pengantin. Lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Maulidan

https://apppage.net/preview/com.grasta.maulidbarzanji
https://apppage.net/preview/com.grasta.maulidbarzanji


Menyambut hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang biasa disebut Maulid/Maulud. Biasanya orang-orang berkumpul di Masjid, Surau, maupun di Rumah-rumah, Untuk membaca kitab Al-Barzanji,Tar atau terbang lah sebagai pengiring syair-syair yang terdapat di dalam kitab Al-Barzanji tersebut. Yang berisikan dzikir kepada Allah SWT dan memuji-muji Baginda Nabi Muhammad SAW. Dengan alunan nada yang khas dari kesenian hadroh melayu Pontianak.

2. Dzikiran

Gambari diambil pada 18 januari 2022 (Dokpri)
Gambari diambil pada 18 januari 2022 (Dokpri)

Tidak jauh berbeda dengan Maulidan, Dzikiran juga berisikan meng-Agungkan Allah dan memuji Rasulullah. Akan tetapi bedanya hanya dari kitab yang digunakan. Di dalam acara maulidan menggunakan kitab Al-Barzanji sedangkan acara dzikiran menggunakan kitab Hadroh. Dari segi durasinya dzikiran lebih lama dari pada maulidan, biasanya mulai dari ba'da Isya sampai menjelang Shubuh.

3. Pementasan

Gambar diambil pada 19 januari 2022 (Dokpri)
Gambar diambil pada 19 januari 2022 (Dokpri)

Pementasan kesenian hadroh melayu, biasanya di pentaskan pada acara-acara besar seperti, festival, acara pernikahan, dan acara kesenian lainnya. 

Kesenian hadroh melayu menampilkan sholawat, syair-syair, dan pujian-pujian. pementasan kesenian hadroh melayu biasa diiringi dengan tarian-tarian, tarian tersebut dinamakan tari radat. 

Penari terdiri dari 10-20 orang, dulu yang menjadi penari hanya khusus untuk laki-laki, namun dengan seiring berjalannya waktu perempuan juga diperbolehkan. Tentunya dengan pakaian yang menutup aurat, dan regu laki-laki dan perempuan di pisahkan.

4. Pengiring Arak-arakan Pengantin

https://m.facebook.com/budayamelayupontianak/posts
https://m.facebook.com/budayamelayupontianak/posts

Tar kesenian hadroh melayu, merupakan menjadi keharusan di dalam rombongan arak-arakan pengantin. Dinamakan arak-arakan pengantin pasti identik dengan meriah. Jadi Tar atau Terbang tersebut di pukul sepanjang jalan sambil membaca sholawat hinggah sampai ke tempat tujuan. 

Ibaratkan arak-arakan pengantin tanpa Tar atau terbang itu seperti ada yang kurang. Jadi dengan iringan Tar atau Terbang tersebut menambah kemeriaan di dalam rombongan arak-arakan pengantin. 

Setelah sampai ke tempat tujuan, juga disambut dengan Tar. Biasanya, pengarak dari mempelai laki-laki dan penyambut dari mempelai perempuan saling berbalas syair, maka semakin menambah kemeriaan acara pernikahan.

Contoh Syair Hadroh Melayu Pontianak

1. Syair Dzikir

Ya Allah pimpin lah kami

kejalan yang lurus tunjukkan kami

Dengan keredhoan-Mu Ya Ilahi

Itulh menjadi tujuan kami

2. Syair Sejarah

Nabi Muhammad anak Abdullah

Ibunya bernama Siti Amina

Lahirnya Nabi di kota Mekkah

12 rabbiul awal malam isnin tahun Gajah

3. Syair Pengantin

Kami berdoa pada-Mu Ya Allah

kedua mempelai seperti Adam dan Hawa

Dikaruniai keturunan yang sholeh/ah

menjadi kebanggan kedua orang tua

4. Syair Humor

Jadilah istri jangan hanye pandai besolek

Setiap keluar rumah tadak nak ingat balek

Suami pulang kerja pasti lelah dan capek

Buka tudung saji laok indomie tumbok cabek

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun