Mohon tunggu...
asyadidah nafa
asyadidah nafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Al Azhar Indonesia

Saya adalah mahasiswi semester 5 di Universitas Al Azhar Indonesia, jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bagi saya, dunia anak bukan sekadar bermain dan belajar huruf, tetapi membangun karakter, kreativitas, dan pola pikir mereka sejak dini. Pendidikan anak usia dini bukan hanya akademik, tetapi bagaimana pendidik menjadi fasilitator yang mendampingi dan memberi ruang eksplorasi. Saya selalu berpikir kritis terhadap metode pendidikan, mempertanyakan efektivitasnya, dan mencari cara agar anak-anak belajar lebih alami. Pendidikan moral dan karakter harus tertanam sejak dini melalui contoh nyata dan lingkungan yang mendukung. Saya memiliki rasa ingin tahu tinggi, tetapi mudah bosan jika kurang tertarik. Karena itu, saya mencari cara belajar yang menyenangkan, seperti game-based learning dan pendekatan sosial konstruktivis. Saya juga tidak mudah menyerah, meskipun sering gagal dalam satu kali percobaan. Bagi saya, kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Di luar akademik, saya memiliki passion besar terhadap tari tradisional, yang saya yakini bisa menjadi media pendidikan bagi anak-anak. Saya ingin menggabungkan seni dan pendidikan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Saat ini, saya juga berusaha membantu keluarga melunasi utang melalui program Shopee Affiliate. Meski tidak mudah, saya yakin dengan usaha dan strategi yang tepat, tujuan ini bisa tercapai. Lebih dari itu, saya ingin ilmu yang saya pelajari bermanfaat bagi anak-anak, orang tua, dan masyarakat, karena bagi saya, menjadi pendidik anak usia dini adalah tentang memberi makna, bukan sekadar menjalankan kurikulum.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

ULTARAN : Serunya Belajar Jujur dengan Ular Tangga Kejujuran !

3 Februari 2025   14:45 Diperbarui: 3 Februari 2025   14:41 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Guru sedang memberikan intruksi kepada anak

Untuk menjawab tantangan ini, penelitian kami menghadirkan ULTARAN (Ular Tangga Kejujuran), yaitu permainan edukatif yang

 memadukan keseruan ular tangga dengan pembelajaran nilai kejujuran.

Bagaimana cara bermainnya?

Anak-anak akan melempar dadu dan bergerak sesuai angka yang muncul

Setiap kotak memiliki tantangan atau pertanyaan seputar kejujuran.

Jika mereka menjawab dengan jujur, mereka bisa naik tangga sebagai hadiah.

Jika tidak, mereka akan turun melalui ular sebagai konsekuensi.

Ada juga kartu pertanyaan dan kartu hukuman ringan yang membuat anak lebih memahami konsekuensi dari bersikap

 jujur atau tidak jujur.

Gambar 2. Guru sedang memberikan intruksi kepada anak
Gambar 2. Guru sedang memberikan intruksi kepada anak
Dari Permainan ke Perubahan Sikap Anak
Penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Endah Hendarwati (2019) dan Siti Ma'rifah (2018) menunjukkan bahwa

 permainan ular tangga bisa meningkatkan pemahaman anak tentang kejujuran. Nah, dalam penelitian kami, ULTARAN berhasil

 membantu anak-anak dalam hal berikut:
Berani mengakui kesalahan yang dibuat.
Berkata jujur dalam berbagai situasi.
Menunjukkan kesesuaian antara ucapan dan tindakan.


Hasil Penelitian: Anak Jadi Lebih Jujur!


Kami melakukan penelitian dalam dua siklus pembelajaran, dan hasilnya sangat menggembirakan!
Pada Siklus 1, meskipun anak mulai memahami konsep kejujuran, masih ada yang ragu untuk berkata jujur. Hanya sekitar 55% anak yang berani mengakui kesalahan.
Setelah dilakukan perbaikan di Siklus 2---dengan aturan yang lebih jelas, hukuman ringan yang lebih edukatif, serta motivasi yang lebih kuat---100% anak berani berkata jujur dan mengakui kesalahan mereka.


Gambar 3. Anak sedang bermain Ultaran bersama Guru
Gambar 3. Anak sedang bermain Ultaran bersama Guru

Para guru dan orang tua juga melihat perubahan positif. Anak-anak lebih percaya diri dalam berkata jujur dan menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Kenapa ULTARAN Efektif?

  • Menghadirkan Pengalaman Langsung -- Anak menghadapi skenario nyata dalam permainan, sehingga lebih mudah memahami dampak kejujuran.
  • Interaktif & Menyenangkan -- Anak belajar lebih baik saat bermain dibanding hanya mendengar teori.
  • Menanamkan Konsekuensi Secara Positif -- Anak belajar bahwa berkata jujur membawa manfaat, sedangkan ketidakjujuran punya dampak tersendiri.
  • Mendorong Komunikasi Terbuka -- Anak jadi lebih nyaman berbicara jujur dengan guru, teman, dan orang tua.


Kesimpulan: Yuk, Ajarkan Kejujuran dengan Cara Seru!
Penelitian ini membuktikan bahwa belajar kejujuran bisa menyenangkan jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Melalui ULTARAN, anak-anak tidak hanya memahami konsep kejujuran, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi guru dan orang tua, permainan ini bisa menjadi solusi kreatif dalam mendidik anak. Karena sejatinya, belajar itu tidak harus membosankan---justru dengan bermain, anak bisa memahami dunia dengan lebih baik!
Jadi, sudah siap bermain dan belajar jujur dengan ULTARAN?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun