Mohon tunggu...
Azanur Syafwa Ramadhani
Azanur Syafwa Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

life is beautiful when you are grateful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Sejarah Perkembangan serta Kemunduran Studi Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW

17 Oktober 2024   00:34 Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:34 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Pendidikan islam amatlah  penting, dengan mempelajarinya kita akan mengetahui sejarah kemajuan serta kemunduran islam. Terutama mengkaji  pendidikan islam  pada zaman nabi muhammad saw.  Selaku umat islam, hendaknya kita mengetahui sejarah guna menumbuh kembangkan wawasan generasi.  

 Nabi Muhammad SAW sebagai guru ( Pelopor Pendidikan Islam ) dari sinilah titik awal perkembangan pendidikan islam dimulai. Pendidikan islam pada masa Nabi Muhammad SAW menekankan pemahaman dan penghafalan Al - Quran. Cara pengajaran pada masa ini sangatlah sederhana, yaitu dengan berhadap hadapan langsung antara pendidik dengan peserta didik, sehingga pelajaran lebih cepat dipahami.   

Sejarah pendidikan islam pada zaman Nabi Muhammad SAW terbagi dua periode, yaitu Makkah dan Madinah.  Pada periode Makkah , Nabi Muhammad lebih menitikberatkan pembinaan moral dan akhlak serta tauhid kepada masyarakat arab yang bermukim di Makkah dan pada periode Madinah, Nabi Muhammad melakukan pembinaan dibidang sosial, dari sinilah pendidikan islam mulai berkembang pesat. 

Tempat utama pelaksanaan pengajaran studi islam pada masa itu adalah masjid. Dalam sejarah pendidikan islam, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan, pusat konsultasi hukum, pusat kajian dan penyelesaian urusan kenegaraan dan sebagai pusat informasi.   

Lahirlah  sekolah dasar rakyat (Maktab) pada awal pengajaran bahasa dan agama dan juga pusat pengajaran lanjutan yang berkembang menjadi universitas - universitas pertama pada abad pertengahan. Tujuan Maktab yaitu memperkenalkan remaja dengan ilmu membaca dan menulis, serta memperkenalkan lebih khusus dengan prinsip prinsip agama.

Ketika agama islam diturunkan oleh Allah, para sahabat sudah ada yang mengenal baca tulis. Kemudian baca tulis tersebut ternyata mendapat dorongan yang kuat dalam islam, sehingga berkembang luas dikalangan umat islam.  Pada masa Khulafaur Rasyidin dan masa masa selanjutnya, baca tulis digunakan dalam komunikasi ilmiah dan berbagai ilmu pengetahuan. Karena baca tulis dirasa sangat penting, dari sinilah maktab berkembang secara pesat . 

Pusat studi lainnya adalah Kuttab. Tempat ini sudah dikenal di Arab sebelum islam, dipahami sebagai tempat yang sempit dan terbatas. Fungsi utama Kuttab adalah tempat berlangsungnya proses penghafalan, pengajaran, dan penulisan Al-Quran. Kuttab adalah tempat pembelajaran tingkat anak anak sebelum bergabung dalam tingkatan pembelajaran lebih tinggi yang diselenggarakan di masjid.   

Selanjutnya adalah Madrasah. Ada yang mengatakan bahwa yang pertama kali menjadikan madrasah sebagai pusat kajian islam adalah Nizhamul Muluk, Perdana menteri Dinasti Saljuk pada abad ke 5 H. Madrasah yang dibangunnya dinamai sesuai dengan namanya. Di Baghdad, Madrasah Nizhamiyah kemudian menjadi yang paling terkenal. Madrasah ini terdiri atas teras yang dikelilingi oleh kubah dan melekat dengan pepustakaan. Materi keislaman yang dipelajari di madrasah meliputi materi materi pokok (ushuluddin) dan materi - materi sub pokok, seperti sejarah dan sastra.   

Kebudayaan dan peradaban mengalami kemajuan pesat dalam segala bidang, terutama dalam bidang pendidikan , administrasi pemerintah, ekonomi dan politik pada masa kepemimpinan Harun Ar - Rasyid (813 - 833).  Kemajuan dalam bidang pendidikan dan ilmiah ditandai dengan pengadaptasian dan pewarisan ilmu -- ilmu yang didapat dari Persia,Yunani, Mesir, Yahudi ,Kristen dan India kedalam islam. Kemudian, warisan - warisan tersebut dikembangkan dan di islamkan oleh sarjana  - sarjana muslim maka jadilah kebudayaan, peradaban dan ilmu pengetahuan islam. 

Disamping itu , mereka juga mengadakan penulisan buku ilmiah, mengadakan penelitian dan melakukan penerjemahan buku buku Yunani Kuno kedalam bahasa arab yang bertujuan mengakselerasi pengembangan ilmu pengetahuan.  Masa ini dikenal sebagai masa puncak kejayaan dan keemasan paling tinggi yang pernah dicapai oleh umat islam dalam semua bidang pendidikan , yang bersifat universal, toleran, berpikiran luas, kreatif, rasional, keserasian antara ilmu, agama dan sumber pendidikan, dan pemikiran langsung diambil dari Al Quran dan Hadist.  

 Setelah dunia islam mengalami masa keemasan dan kemajuan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Pada periode selanjutnya , dunia islam mengalami penurunan. Namun, pada masa itu juga menghasilkan beberapa sarjana muslim yang memiliki reputasi internasional. Diantara mereka adalah Al Ghazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, dan Ibnu Taimiyah. Para sarjana muslim masih terus menulis dalam bahasa nasional mereka masing -- masing (Arab, Turki, Persia, dan Urdu) serta menggunakan bahasa Yahudi dan latin sebagai media ilmiah dan budaya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun