Mohon tunggu...
Aswin Maulana
Aswin Maulana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan swasta

Halo Semoga bahagia selalu

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mulai Dari yang Kecil Dahulu

27 Januari 2025   17:59 Diperbarui: 27 Januari 2025   17:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya secara umum diartikan sebagai cara hidup yang terdapat pada satu kelompok manusia yang telah berkembang, dan diturunkan dari generasi ke generasi dari pendahulu generasi tersebut (id.wikipedia.org). Disebut sebagai cara hidup karena manusia memiliki kecenderungan cara hidup yang berbeda-beda berdasarkan kelompok atau identitas yang mereka miliki. Frasa kelompok saat ini merujuk pada negara atau wilayah yang luas.

Berbagai negara di dunia ini mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda. Tidak jarang, budaya yang dijalankan tersebut membentuk karakter setiap individunya.

Seperti yang kita tahu, negara Jepang mempunyai kebudayaan yang sangat disiplin, kompetitif dan etos kerja yang tinggi. Sehingga, tidak jarang kebudayaan negara Jepang dalam konteks produktivitas banyak dicontoh dan coba diterapkan di perusahaan-perusahaan besar di dunia. Salah satu konsep dari budaya jepang yang banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan besar dunia adalah konsep 5S.

Konsep 5S (diucapkan go-esu) merupakan singkatan yang terdiri dari Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin), jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi 5R.

Konsep ini berkaitan dengan manajemen pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk meningkatkan kedisiplinan agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. Berikut adalah penjelasan masing-masing elemen yang ada pada 5S yang dapat diimplementasikan pada ruang yang kecil, dalam hal ini kita ambil contoh penerapan 5S pada meja kerja, dan ini dilakukan secara berurutan ya.

  • Seiri (Ringkas)
  • Seiri (ringkas) artinya memilah mana yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Pada tahap ini kita memilah mana barang atau peralatan yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang tidak. Untuk barang yang tidak diperlukan dapat kita singkirkan atau diletakkan pada area yang lain.Hal ini dilakukan untuk membuat area kerja ringkas dan terhindar dari hal yang dapat mendistraksi konsentrasi saat bekerja.
  • Seiton (Rapi)
  • Selanjutnya adalah seiton (rapi), dalam tahap ini barang atau peralatan yang sudah dirapikan tadi kita letakan pada area yang dapat dijangkau dengan mudah jika suatu saat diperlukan. Hal ini bertujuan agar area meja kerja menjadi rapi.
  • Seiso (Resik)
  • Tahap selanjutnya adalah seiso (resik) yang artinya semua barang-barang atau peralatan yang sudah dipilah dan ditempatkan pada area yang yang mudah dijangkau tadi dirawat dan dibersihkan secara berkala. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsentrasi kerja tetap tinggi akibat efek dari area meja kerja yang bersih.
  • Seiketsu (Rawat)
  • Setelah area kerja bersih, maka tahap yang selanjutnya adalah seiketsu (rawat). Tahap ini adalah standarisasi atau pemantapan dari ketiga tahap sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat aturan untuk mematuhi setiap tahap-tahap yang sudah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menjaga dan merawat area kerja dengan baik.

  • Shituske (Rajin)
  • Ini adalah tahap terakhir dalam manajemen 5S dan merupakan tahap yang paling penting, yaitu tahap shitsuke (rajin). Pada tahap ini diharapkan akan timbul kebiasaan dan membangun sikap disiplin sehingga 5S menjadi kebiasan dalam manajemen area kerja untuk meningkatkan produktivitas.

Dapat disimpulkan bahwa, 5S merupakan siklus kerja yang saling berkaitan di mana semuanya dilakukan secara berurutan untuk meningkatkan produktivitas yang lebih optimal dan harus dilakukan secara konsistensi. Konsep 5S dapat diterapkan pada semua kondisi yang khususnya untuk meningkatkan kedisiplinan serta peran individu dalam menjaga perusahan dikelola dengan baik.

Lakukan dari hal paling kecil, maka akan menjadi suatu kebiasaan yang baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun