Selain gagap, suara saya cempreng. sebuah kombinasi yang kurang bagus jika anda memiliki kondisi tersebut tetapi  bercita-cita menjadi seorang guru atau penyiar.
Saya menjalani masa remaja saya di SMP dengan cibiran dan perudungan karena kondisi saya, hal itu yang membuat mental saya drop, mental saya down.
Saya merasa ada tembok tinggi dan besar di depan saya, tembok itu memakai jubah bertuliskan realita, tembok itu seakan-akan menghalangi saya dalam perjalanan mencapai cita-cita saya.
Saya seorang yang bersuara cempreng dan gagap tidak mungkin bisa menembus tembok tinggi dan kokoh itu, tidak mungkin saya yang gagap ini bisa menjadi seorang penyiar, demikian pikiran saya pada saat itu.
Saya membenci diri saya sendiri sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tidak sehat, bukan begini caranya, bukan ini yang saya mau di hidup saya. menyerah karena cibiran orang lain dan menyerah karena kondisi gagap yang saya miliki.
Di SMA saya mulai mengikis tembok di depan saya sedikit demi sedikit, saya mengikuti hampir semua ekskul di sekolah saya.
teater , band , breakdance , debat bahasa inggris dan semua kegiatan yang bisa berpotensi mengembangkan value dari dalam diri saya , saya ikuti.
Saya mengikuti komunitas hiphop di salah satu radio swasta untuk belajar membuat lirik dan rapping, di kemudian hari karena pernah bersinggungan dengan dunia radio walaupun bukan bersiar, saya mulai memahami bagaimana dapur broadcasting langsung dari sumbernya, saat saya kuliah di tahun 2008 saya mulai fokus mengembangkan diri di kelas-kelas bahasa dan mulai menerima job MC dari satu panngung ke panggung yang lainnya.
Waktu itu seorang menjadi MC bersuara cempreng bukanlah hal yang mudah diterima oleh EO atau sponsor, tetapi seiring waktu berjalan ternyata suara cempreng saya ini menjadi ciri khas.
Di tahun 2010 saya bergabung di MHTV dan Sindo TV jawa timur menjadi pembawa acara , dan tepat di tahun 2014 saya mulai berkarir menjadi penyiar radio di EBS FM Surabaya justru karena suara khas saya.
Saya telah melampaui tembok di depan saya, saya seorang gagap dan bersuara cempreng yang berhasil menjadi penyiar.
Hal yang saya rasa adalah kekurangan justru ternyata adalah kelebihan saya.