Namun diluar dugaan publik, yakni saat memasuki detik detik pencalonan secara resmi, nama Anies Baswedan yang keluar. Anies Baswedan, didaulat oleh Partai berparuh Garuda (Gerindra) menjadi calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Sementara Sandiaga yang berkerja keras dan berdarah mendongkrak namanya diruang publik, hanya dijadikan sebagai calon wakil gubernur, mendampingi Anies Baswedan, di Pilkada DKI Jakarta.Â
Siapakah dalang perubahan fluktuatif politik Pilkada DKI Jakarta itu ? Sayup sayup terdengar kuat menyapa publik, bahwa orang itu adalah Jusuf Kalla. Publik pun berusaha mencari korelasinya. Dan diketemukannya. Kedekatan Anies dengan Jusuf Kalla, sulit dilepaskan, dan serupa perselingkuhan politik abadi dalan landscape politik ditanah air. Anies Baswedan dituntun oleh seorang Jusuf Kalla, saat eks menteri orde baru itu mencalonkan dirinya sebagai wakil presiden mendampingi calon presiden, Jokowidodo, pada pemilu 2014-2019. Dan khabarnya, dalang dari pencapresan Anies Baswedan, Â pada pilpres 2024, adalah orang yang identik, Jusuf Kalla.
Sebagai usaha politiknya, diduga Jusuf Kalla, membangun komunikasi politik dengan rivalitas politiknya di pilpres 2009, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Gayung bersambut, diduga SBY, menyerahkan anaknya, AHY, Â untuk mendampingi Anies Baswedan, calon wakil presiden 2024-2029. Apakah dugaan itu menjelma nyata keruang publik, maka kita hanya bisa menyerahkannya kepada sang waktu.Â
Apakah waktu akan juga memberikan kesempatan kepada Sandiaga untuk ikut dalam pencalonan presiden atau wakil presiden pada 2024 ? Entahlah. Yang pasti ialah bahwa yang berhak mencalonkan calon presiden dan wakil presiden itu adalah atas sepengetahuan dan persetujuan elit partai. Dan dalam hal ini, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Purnawirawan Jenderal Prabowo Subianto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H