Mohon tunggu...
Aswary Agansya
Aswary Agansya Mohon Tunggu... -

Aswary Agansya lulusan Universitas Madura (UNIRA) jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pemuda kelahiran kota Surabaya, pada 4 Oktober ini gemar sekali membaca dan menulis. Karya-karya Aswary yang pernah diterbitkan adalah novel Imagination of Love (LeutikaPRIO, 2011), novel Menari di Atas Tangan (LeutikaPRIO, 2011), antologi bersama Be Strong Indonesia #3 (writers4indonesia, 2010), antologi Curhat Cinta Colongan #3 (nulisbuku.com, 2011), antologi E-Love Story #21 (nulisbuku.com, 2011), antologi Surat Terakhir Untuk Penghuni Venus (nulisbuku.com, 2011), antologi Dear Someone (nulisbuku.com, 2011), antologi Selaksa Makna Ramadhan (LeutikaPRIO, 2011), antologi Long Distance Friendship (LeutikaPRIO, 2011), LDR (Goresan Pena Publishing, 2012), Pancaran hati Bunda (Goresan Pena Publishing, 2012). Aswary juga pernah mendapat juara 3 dalam Sayembara Cipta Cerpen UNIRA 2011, dll. Jika ingin berinteraksi, bisa menghubunginya di www.aswarysampang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Batu Lagi, Lagi-Lagi Batu

5 Juni 2015   09:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:21 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cukup lama juga aku dan rombongan berada di kawasan itu. Kami sempat duduk menghadap jurang dan menikmati indahnya panorama alam yang diciptakan Tuhan. Aku bahkan sempat berpikir betapa kayanya Indonesia.

Selanjutnya kami beralih ke Omah Kayu. Tempat ini tidak terlalu jauh dari lokasi paralayang, bahkan bisa dibilang satu kawasan saja. Jaraknya hanya sekitar 150 meter saja dari arah penerjunan. Namun, untuk memasuki Omah Kayu kami masih perlu membeli tiket 5ribu rupiah lagi.

Seperti namanya, tempat ini hanya menyuguhkan sebuah rumah kayu yang dibangun di atas pohon pinus yang cukup tinggi. Rumah kayunya pun masih cukup sedikit, kurang lebih sekitar 6 rumah saja. Rumah kayu ini bisa disewa untuk menginap dengan tarif sekitar 300 - 350ribuan per malam. Dan siapa pun yang menginap, pasti diharuskan menanam pohon di kawasan itu. Unik juga, sambil liburan masih peduli terhadap alam, pikirku.

Panorama alam dari tempat ini cukup unik, masih dengan padatnya kota Batu, namun kali ini ada beberapa tirai alam berupa deretan pohon pinus yang berukuran cukup besar. Aku sempat membayangkan bagaimana jika malam hari tiba, pasti pemandangan di tempat ini indah sekali. Pasti pengunjung pun serasa berada di atas langit.

Wah, ternyata panjang juga ya ceritaku. Hehehe... udah ah, pokoknya kota Batu Malang luar biasa deh. Semoga liburan selanjutnya aku bisa ke kota Batu lagi. Amin...  Lanjut kapan-kapan lagi ya... bye!

Kamarku,
Sampang, 3 Juni 2015,
Tanah Garam, Madura.
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun