Mohon tunggu...
Aswan Ahmad
Aswan Ahmad Mohon Tunggu... -

pernah menjadi wartawan harian Tribun Timur Makassar.saat ini masih terus belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Air Mata di Akhir Tahun dan Awal Tahun

31 Desember 2014   16:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di penghujung akhir tahun 2014 ini kita dikejutkan dengan kecelakaan pesawat Air Asia rute Surabaya-Singapura. Pesawat berkode QZ8501 dinyatakan hilang kontak pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Bertolak dari Bandara Juanda, pesawat itu membawa 155 orang penumpang dan 7 awak pesawat. Di antara penumpang ada warga negara asing, yakni Prancis, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Inggris.

Info terakhir pada hari ini seperti dilansir media KRI Bung Tomo milik TNI AL berhasil mengevakuasi tiga jenazah dari lokasi penemuan serpihan AirAsia QZ8501 di periran Selat Karimata. Jenazah tersebut akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara di Surabaya.

Di Indonesia pada akhir tahun dan awal tahun ada beberapa bencana alam dan kecelakaan yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Banjir Jakarta yang terjadi 17 Januari 2013 juga menitikkan air mata setelah puluhan korban jiwa melayang.

Pada tahun 2011 bulan Desember kecelakaan kapal tenggelam juga terjadi di perairan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Kapal ini diketahui mengangkut imigran gelap dengan korban tewas mencapai ratusan orang.

Pada tahun 2007 Sederetan bencana terjadi menghantam Jawa Tengah, Solo, Yogyakarta dan Jawa Timur. Diperkirakan lebih dari seratusan orang tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor yang sambung menyambung.


Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sedikitnya 64 orang tewas akibat tanah longsor. Bencana tersebut menghantam 7 kecamatan, yakni Kecamatan Kerjo, Kecamatan Gondangrejo, Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Karangpandan dan Kecamatan Kebak Keramat.

Di Kabupaten Wonogiri, sebanyak 17 orang juga terkubur hidup-hidup oleh tanah longsor saat terlelap dalam tidurnya. Di kabupaten ini tanah longsor memporak-porandakan dua desa, yakni Desa Paga dan Desa Sidomulya di Kecamatan Tirtomoyo.


Dari jumlah tersebut, sebanyak 4 orang korban berhasil dievakuasi. Namun dari keempat korban itu, hanya 1 orang yang masih hidup. Beratnya medan dan cuaca yang buruk membuat proses evakuasi serta pencarian korban berjalan lambat.


Di Solo, banjir merendam ratusan rumah dengan ketinggian mencapai 1,5 meter. Bahkan di tempat tertentu, seperti di kawasan Semanggi Kecamatan Pasarkliwon. Di wilayah yang terletak di tepi Bengawan Solo ini ketinggian air mencapai 3 meter. Banyak rumah penduduk yang hanya terlihat atapnya saja
.

Kecelakaan pesawat juga terjadi pada tahun 2007. Kala itu, pesawat Adam Air berangkat pukul 12.55 WIB, Senin 1 Januari 2007. Semestinya pesawat tiba di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara, pukul 16.14 wita.


Namun pada pukul 14.53 Wita, kabar mengejutkan datang. Pesawat disebut putus kontak dengan pengatur lalu-lintas udara (ATC) Bandara Hasanuddin, Makassar. Pada kontak terakhir, posisi pesawat berada pada jarak 85 mil laut barat laut Kota Makassar dengan ketinggian 35 ribu kaki.

Delapan bulan kemudian titik terang muncul. Pesawat diduga jatuh di Perairan Majene, Sulawesi Barat. Dugaan ini berdasarkan penemuan kotak hitam di Perairan Majene pada 27 Agustus 2007. Kecelakaan ini menewaskan 102 orang.

Banjir juga terjadi di Propinsi Riau pada tanggal 19 - 23 Desember 2006 mengakibatkan 7 orang meninggal, 4.113 KK atau 20.570 jiwa mengungsi, dan merendam 7 Puskesmas Pembantu (Pustu). Pengungsi tersebar di 7 kabupaten yang dilanda banjir yaitu, Kab. Kampar, Kab. Indragiri Hulu, Kab. Rokan Hulu, Kab. Rokan Hilir, Kota Pekanbaru dan Kab. Pelalawan.

Tepat 10 tahun lalu, dipenghujung tahun 2004, pada hari Minggu, 26 Desember 2004, Indonesia dan delapan negara lainnya di kawasan Samudera India dilanda bencana tsunami sangat hebat. Korban jiwa akibat tsunami Aceh pada 2004 diperkirakan mencapai 160.000 jiwa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengingatkan kepada kita semua tentang peringhatan dini cuaca ekstrim di websitenya http://meteo.bmkg.go.id/peringatan/ekstrim yang isinya sebagai berikut:

31 December 2014 - 2 January 2015

Terdapat Siklon tropis JANGMI di Timur Filipina yang bergerak ke arah Barat, sirkulasi tertutup di Laut Natuna, dan sirkulasi siklonik di Selatan NTT. Konvergensi memanjang dari Jawa hingga Laut Maluku serta dari perairan Utara Maluku Utara hingga laut Arafuru. Kelembaban udara cukup tinggi disebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi tersebut mendukung pertumbuhan awan-awan hujan hampir diseluruh wilayah Indonesia.

a. Wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah :



  • Lampung


  • Kalimantan Barat bagian Selatan


  • Kalimantan Tengah bagian Selatan


  • Kalimantan Selatan


  • Sulawesi Barat


  • Sulawesi Selatan


  • Sulawesi Tengah bagian Tengah dan Timur


  • NTB


  • NTT


  • Papua Barat


  • Papua bagian Utara dan Selatan

Bagi siapapun yang akan melakukan aktivitas agar tetap waspada dan hati-hati. Tidak ada salahnya jika kita juga merenungi makna dari lirik lagu Ebiet G Ade – Berita Kepada Kawan-.

Mengapa di Tanahku Terjadi Bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita

Kepada yang membaca tulisan ini saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2015. Tentu harapan kita semua ingin lebih baik di tahun 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun