Namun, keberadaan pangkalan militer tidak hanya membawa kegiatan militer semata. Mereka juga menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari di Cimahi. Prajurit dan keluarga mereka terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya, membantu memperkaya kehidupan masyarakat setempat.
      Tidak hanya itu, keberadaan pangkalan militer juga memberikan manfaat ekonomi bagi kota ini. Banyak usaha kecil dan menengah yang tumbuh di sekitar pangkalan militer, seperti warung makan, toko kelontong, dan jasa transportasi. Hal ini membantu meningkatkan perekonomian lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat.
      Seiring berjalannya waktu, Cimahi menjadi dikenal sebagai "Kota Tentara" tidak hanya karena keberadaan pangkalan militer, tetapi juga karena semangat dan dedikasi masyarakatnya terhadap negara. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang setia menjaga kedaulatan dan keamanan, menjadikan Cimahi sebagai tempat yang istimewa dan dihormati di mata seluruh bangsa.
Konon kata Cimahi terbentuk dari bahasa Sunda yakni "Cai Mahi" yang artinya air yang cukup. Selain itu, kota Cihami juga dikenal dengan julukan Kota Tentara karena beberapa alasan, sebagai berikut.
1. Dibangun dengan konsep militer
Menurut sejarahnya, Kota Cimahi dibentuk dengan konsep militer. Hal ini dilakukan karena pemerintah Hindia Belanda pada saat itu merasa pertahanannya di Pulau Jawa cukup rapuh.
2. Lokasinya strategis
Karena letaknya yang strategis dengan jalur kereta api dan jalan raya, akhirnya Cimahi dijadikan sebagai pusat pendidikan militer. Pendirian pusat pendidikan militer dan fasilitasnya dilakukan pada 1886.
3. Banyak pusat pendidikan militer
Seperti namanya, Cimahi dijadikan sebagai pusat pendidikan militer. Berikut daftarnya: