Mohon tunggu...
Sholihul Hadi Hadi
Sholihul Hadi Hadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

lawywr Indonesia club

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Setan Pasti Mengingatmu

2 Juni 2013   16:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:38 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setan mengingatkanku untuk tetap bersamamu

Kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya yang serba menjatuhkan aku pun harus dituntut secara moral dan rohaniah, klarena itu memberatkan dosa dia sebagai kiai, masakbisanya. Sebagai yang katanya kiai bisanya hanya meneror menjatuhkan amenghinakan, dan membuang orang tanpa hormat dan tanpa kebijaksanaan. Aku selalu dijatuhkan , dituduh, dijauhi, dipojokkan , difitnah oleh golongan-mereka (minhum) aku tak punya golongan yang termasuk minna.tidak heran ini adalah sandiwara yang sulit kuterima . aku dipaksa dan diposisikan kalahdan terjatuh sejak awal mula berperan . pembunuhan dan kekerasan itu dilakukan bertubi-tubi dan tak punya ampun.siapa yang menjamin keberlangsungan hidup dan kesehatanku . yang aku rasakan dan aku terima adalah perlakuan sichoprenia yang serba tidak sehat. 16 tahun aku terperosok di comberan. aku dimasukkan kesana dan tanpa martabat. Tidak ada pengertian-pengertian yang dikatakan sebagai keikhlasan dan kesederhanaan , menjelma perbudakan tanpa bayaran dan kemiskinan yang sempurna tamat.Sampai aku tak tahu tempatku sampai sekarang.jadi kau bisa bayangkan bagaimana aku bisa berkreatifitas.bagaimana kau harus merasakan pernderitaan dan penyakit jiwa berkepanjangan.aku bicara tidak hanya ini saja.ini sangat membingungkan dan sangat mengganggu jiwaku yang sejak kecil di besarkan dalam situasi scream , menakutkan , kekerasan dan kemarahan. Aku hampir tak bisa menguasai pikiranku sendiri. Hidupku deterjang ketakutan selalu , takut akan kekerasan yang terjadi di sekitarku .dan jika kau berdiri menetap matanya kau melihat sisa-sisa kekejaman yang dilakukan ketika masa mudanya dahulu.aku lebih suka memilikinya tanpa jarak. Aku lebih suka kebebasan penuh.aku ingin berjalan dengan normal dan akal sehat.aku ingin mengangkat satu ujung dan kau mengangkat ujung yang lain.musim dingin menerpaku dan tidak memuaskan aku . aku terkena penyakitpenyempitan saluran pernapasan , jadi lebih mirip asma , tetapi tak ada seorangpun berempati denganku tak seorangpun mau memperhatikan penyakitku , penyakitku makin prah dan seorangpun pernah mengerti.bahkan aku ijin sakitpun tak seorangpun percaya padaku.aku mendambakan musim panas seperti hari- hari yang lalu , dimana kehangatan menyelimutiku sepanjang hari . langit mendung membuat dadaku jadi mendung kelabu , dadaku sesak karena asma .dan terjadi bila cuaca dingin lembab.aku sama sekali tidak puas dengan keadaanku yang jdi bulan bulanan setiap ajaran baru. Aku hidup dalam ketidakpastian . aku tidak bias menentukan berapa penghasilanku. Betapa buruk perasaanku pada kalian , yang selali nyrekali aku setiap waktu. Bisanya hanya mensrekal dan menjegal. Kedamaian dunia hilang, kerjasama kehilangan makna.mereka menemukan dirinya dalam kejahatan , sedang aku kehilangan diriku diantara semak-semak belukar.musim dingin yang basah hanya menyiratkan ketidakpuasan pada dunia . dan kami kehilangan kemesraan sebagai manusia. Aku selalu didera ketakutan bahkan kepada istriku sekalipun . aku sungguh hidup sendiri dan sengsara.semua awan menutupi setiap langkahku.di dalam dada terkubur dilautan.dan bagian terbesar dari masalah adalah tari menarik kepentingan mereka berkepentingan untuk menghancurkan diriku.pertang dalam memperebvutkan posisi kepala dan pengatur . mereka saling menyerang , saling menjelekkan. Itu berarti mereka tidak akan berhenti bertarung.sekaranmgkening kita dibatasi dengan kemenangan atau kehancuran bila kalah.dan seikat bunga kematian diatas nisan kita . karena mereka siap mencincang-cincang daging kita dan mengubur semua bagian kita.tangan-tangan kita dipatahkan , dibangun monument bergambar wajah mereka sendiri.pertemuan menyenangkan berubah dengan pertemuan menyeramkan.wajah perang yang muram , yang di kenang situa waktu mereka masih muda.perlahan menampakkan keriput depannya, bermaksum membuat barisan kuda mabok biar cepat berlari,barisan kuda yang siap menginjak kaki kaki pejuangnya sendiri.tapi aku tak bias berlaku tajam , setajam tipuan yang sportip.atau membuat tatapan yang memancarkan kasih, suatau tatapan bayangan cinta , yang tak pernah dipancarkan selam aku berdiri disisi.aku membatasi proporsi dari keadilan yang selama ini aku cari. Ditipu raut wajah yang disembunyikan, ya dengan alami mereka menyembunyikan kejahatan di dalam hati mereka.ya mereka cacat . ada yang kurus kerontang kurang gizi, ada yang giginya tonggos , ada yang matanya Cuma sebelah,ada yanbg cacat seumur hidup wajah dan mulutnya ( nurahmad), tidak cukup hanya itu , memang ia sudah lama mengincar pembunuhan kepada akudengancara dsan dalih apapun.sebelum saat aku menghembusakan nafas terakhir, dan saat nafasku memasuki dunia ini. Separuh mengangkat kaku pincang dan diarahkan kewajahku.hidupnya begitu pincang dansangat tidak teratur .gonggongan anjing seperti aku dianggap sepeerti angina lalu, seperti aku diberhentikan oleh mereka tanpa sepengetahuanku.kenapa aku dalam kelemahan saat menghadapi kekerassn seperti ini .daalam kelemahan disaat orang lain menemukan kedamaian.tanpa kesenangan melewati waktu. Setidaknya aku dsapat melihat bayangku di mentari pagi,dan memainkan kekuatan dalam kecacatanku sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun