Selamat siang kompasianers. Tiba-tiba saya ingin membahas mengenai salah satu pengusaha kita nih, ARB bersama Bakrie Groupnya. Tulisan ini saya buat karena kurangnya perhatian dari orang-orang mengenai pemberitaan ini, mungkin karena ARB sedang mencalonkan diri, jadi fokus orang-orang lebih kepada pemberitaan capres, bukan mengenai Corporate.
Bakrie gemparkan dunia? Duh, Bakrie itu bikin masalah apa lagi? Kali ini justru Bakrie membawa kabar baik untuk Indonesia, Bakrie Group berhasil ‘membawa pulang’ salah satu aset besar Indonesia, Bumi Resources. Bakrie Group dapat ‘membawa pulang’ BUMI dengan mengalahkan lawan yang tidak mudah, tidak bisa dianggap remeh, dan juga bukanlah lawan sembarangan. Lawan dari Bakrie Group adalah Nathaniel Rothschild, salah satu keturunan dari keluarga Rothschild, keluarga Yahudi yang identik dengan teori konspirasi dan Illuminati.
Sampai saat ini saya masih heran, bagaimana bisa Bakrie Group berhasil memenangkan pertarungan kelas dunia tersebut? Mungkin setelah saya lihat ke belakang, saya mendapatkan sedikit jawaban yang masuk akal.
Kita masih ingat bahwa Aburizal Bakrie (ARB) sempat menjadi Menko Ekonomi pada jaman Kabinet Indonesia Bersatu jilid 1. Pada saat ARB menjabat Menko Ekonomi, ternyata pada saat itu ARB berhasil menekan pihak asing untuk mendapatkan jatah lebih kecil dibanding sebelumnya (Link). Proses renegosiasi ini bahkan membuat Pemerintah Indonesia mendapatkan pemasukan tambahan sebesar Rp 20 Triliun pertahun dalam kurun waktu sepuluh tahun pertama. Mungkin kepintaran negosiasi/lobi-lobi ARB dan keluarga inilah yang berhasil menarik dukungan dari investor lain untuk mendukung Bakrie Group yang ingin agar pemisahan Bumi Resources dari Bumi PLC terjadi.
Dunia gempar mendengar hal ini, bahkan perang kicauan terjadi antara Nat Rothschild dengan Aga Bakrie menjadi pemberitaan dari berbagai media di Dunia. Hal ini yang mengundang decak kagum saya melihat keberanian keluarga Bakrie untuk melawan asing. Sudah sekian lama beberapa dari pemimpin kita atau perusahaan di Negeri ini sangat mudah untuk didikte oleh pihak asing, namun tak saya lihat dalam hal ini.
Entah kebetulan atau tidak, ketika saya sedang berselancar di dunia maya mencari berita tentang Pemilihan Legislatif, justru saya menemukan sebuah artikel yang membahas mengenai Freeport. Ya, Freeport ini adalah perusahaan yang banyak mengeruk keuntungan di tanah Indonesia dan bisa dikatakan Pemerintah Indonesia mengalami kerugian dalam kontrak tambang ini. Sudah kita ketahui bersama bahwa Freeport adalah perusahaan tambang emas terbesar di Papua yang mengelola tambang Grasberg yang menjadi salah satu tambang emas terbesar di Dunia. (Link)
Sejalan dengan kemenangan Grup Bakrie, flashback yang mengingatkan renegosiasi blok Cepu, apakah mungkin jika ARB menjadi Presiden (meskipun tampaknya sulit untuk menandingi suara Jokowi) dapat membuat ‘kemenangan’ untuk Indonesia atas PT. Freeport?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H