Mohon tunggu...
yuli astuti
yuli astuti Mohon Tunggu... -

mengajar dan mencintai dunia pendidikan, bermimpi karena dengan bermimpi kita punya kenyataan....tuk wujudkan impian... berkebun...meski dengan lahan mungil karena dengan berkebun kita selamatkan bumi kita sejak dini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Cinta di pertaruhkan

27 Juni 2012   15:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:28 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa artinya cinta bagi segelintir manusia yang mungkin pernah mengenyamnya, manis, asin atau pahit ataupun nano-nano manis asin pahit, aku salah satu dari orang yang merasakan cinta tersebut, dampaknya luar biasa cinta yang membawaku terhanyut dan merasakan ketakutan yang luar biasa. Cinta yang kurasakan hanya berawal dari seorang gadis mungil yang lincah, ia sungguh mempunyai aura keibuan, menyenangkan dan selalu menghiburku. Apa kalian tahu arti cinta itu yang sebenarnya ? Cinta dapat di artikan perhatian seseorang terhadap sesuatu yang sangat istimewa, namun cinta yang tulus hadir dari seorang bunda yang selalu menyayangi kita sayangnya aku sangat jauh dari hal demikian. aku terpuruk sejak usia dini rasa takutku yang membuatku hanya mengenal cinta dari gadis kecil itu.

Hari berganti hari, waktu terus bergulir rasa sayangku mulai tumbuh menjadi rasa cinta yang luar biasa takut kehilangan, takut berjauhan dan takut jika suatu hari tidak dipertemukan. Rasa itu kian hari kian menebal dihatiku, ketulusan dari gadis kecil itu yang membuatku tegar meski aku rapuh dalam berjalan, bundaku dan papaku sungguh sulit ku temukan aku lelah aku rapuh...yaa tuhan kuatkan aku hadapi semua ini dalam hidupku, aku harus bangkit melanjutkan misi hidupku sendiri ya...seorang diri. Dan gadis kecil itulah yang selalu membantuku untuk bangkit, cintanya seputih awan dan sebening embun pagi.

13408114601509376976
13408114601509376976

Aku tidak bisa membawanya hanyut dalam duniaku yang selalu asing dengan kasih sayang keluarga, aku harus merelakan gadis manis kecil mungil itu menhadapi hari-harinya dengan menggapai cita-citanya, meski dalam hatiku hanya dia yang selalu membawaku berjalan menuju masa depan. Aku terpuruk dan harus kuhadapi tanpa gadis kecil itu. Kini tibalah waktunya aku harus pergi, kudekap erat gadis kecil itu dengan lembutnya kukatakan doakan aku ya...dengan pelan dia memjawab hanya anggukan dan derai air matanya. Akupun melangkah pergi entah menuju kemana aku belum tahu, langkahku gontai, lunglai seluruh otot dan kakiku namun kepastian dimasa depan harus kuraih. Sebuah pertaruhan cinta yang ku pilih untuk tidak membawanya hanyut ternyata membuatnya terluka sepanjang masa, sapanjang nafasnya ia merana, ia hanya mencintaiku dan hanya merasakan keindahan cinta itu bersamaku.

1340812404962556430
1340812404962556430
maafkan aku gadis kecilku.....tersenyumlah dalam putih dan ketulusan cintamu. Doaku kan selalu ada di setiap detak nafasmu.

Cinta yang kupertaruhkan ternyata seiring waktu berjalan membuahkan sebuah hasil yang begitu membanggakan, aku berhasil dalam bidangku meski dilubuk hatiku sara bersalah terhadap gadis kecil itu selalu ada, begitu pula dia kini telah menjadi jauh lebih baik daripada aku di dalam pengabdian cintanya pada keluarga kecilnya dan pada profesinya. Selamat berjuang gadis kecilku ku kan selalu menyertaimu dalam hembusan nafasmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun