Mohon tunggu...
yuli astuti
yuli astuti Mohon Tunggu... -

mengajar dan mencintai dunia pendidikan, bermimpi karena dengan bermimpi kita punya kenyataan....tuk wujudkan impian... berkebun...meski dengan lahan mungil karena dengan berkebun kita selamatkan bumi kita sejak dini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Belajar dari Rumah Seribu Malaikat

16 Juni 2012   13:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:54 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca novel itu sungguh sangat menyentuh hati, perjuangan seorang wanita yang sangat sabar dalam mengasuh anak-anaknya, meski sabagian adalah anak yang dititipkan dari sebagian besar perempuan yang kurang bertanggungjawab karena suatu hal ataupun sebuah keterbatasan.Yuli dan Badawi nama sebuah keluarga itu, keluarga yang begitu hangat dengan seorang anak perempuan bernama Salsa, kemudian hadir lagi seorang bayi laki - laki bernama Azzam, Azzam tumbuh menjadi anak yang sholeh dibawah bimbingan Yuli dan Badawi, setahun kemudian Yuli diberi lagi titipan seorang bayi lagi bernama Syaqib, hingga seiring waktu berjalan Yuli membuat rumahnya seperti penitipan Balita, yang mereka asuh dengan penuh kasih sayang, seperti anak kandung mereka sendiri. Keluarga ini tidak takut miskin meski dengan penghasilan pas -pasan mereka harus menghidupi anak - anak yang masih balita, mereka masih membutuhkan dana yang banyak terutama kebutuhan gizi mereka untuk perkembagannya.

Yuli dan Badawi tak pernah mengeluh, mereka yakin bahwa Allah akan selalu membantu dalam keadaaan apapun,Kehadiran bayi - bayi itu membawa berkah dalam kehidupan mereka. Bayi berikutnya adalah Baqir seorang anak pemulung yang selalu mempunyai kebiasaan mengais tempat sampah jika ia melihat tempat sampah terbuka, entah mengapa ia selalu begitu apa karena ibunya pemulung, tapi dengan kesabaran Yuli dan keluarganya maka Baqirpun tumbuh seperti anak- anak  yang lainnya, Bayi ketiga setelah Baqir adalah Butsaina Azahra, yang sejarah kedatangannya sangat memilukan, ia terlahir dari kebuasan manusia yang tidak bertanggungjawab hanya memenuhi hasratnya saja. Perempuan yang menjadi korban harus menanggung semuanya namun iapun tidak sanggup untuk mengasuh bayi itu, yang akhirnya oleh keluarga yang tidak lain adalah sang nenek ia dititipkan ke rumah Yuli . Saina sungguh bayi yang cantik sehingga Salsa sangat menyayanginya. Namun keadaan Saina cukup memprihatinkan, karena ia terlahir dari seorang ibu pecandu rokok dan minuman keras. Saina adlaah bayi yang tak berdosa, maka Yuli dengan penuh kasihsayang dan naluri keibuannya berusaha untuk mempertahankannya sehingga ia menjadi sehat, meski Saina terlahir dari keluarga non muslim Yuli tetap memberikan perhatian sama dengan anak-anaknya yang lain yang telah ia asuh sebelumnya. Setelah Saina mereka kedatangan seorang  bayi lagi, namun sekarang bayi ini bukan berusia bayi baru lahir melainkan berumur sembilan bulan, sama dengan bayi sebelumnya Putri datang mereka mengadalan tasyakuran menyambut kedatangan bayi Putri,Putri berasal dari keluarga kurang mampu yang menginginkan anaknya mendapatkan perawatan yang jauh lebih baik karena ia merasa tidak mampu utnuk merawat anak itu, untuk makan saja ia harus menunggu apalagi untuk memberi susu buat sang anak. Bayi yang datang berikutnya adalah Muhammad Daffa ia berusia 7 bulan, saat kedatangannya juga mempunyai sejarah tersendiri, ia hampir dijual oleh ibunya untuk membayar utang ibunya, sungguh sangat memprihatinkan dengan kelembutannya Yulipun menerima dan merawat bayi Daffa yang lucu, ia tersenyum dan tertawa kecil saat Yuli mengendongnya.

Bayi berikutnya yang datang adalah Fakhrurozi si anak emas, begitu ia menyebutnya. Fakhrurozi lahir dari seorang perempuan yang ditinggal pergi suaminya menjadi TKI dan ternyata ia meninggalkannya demi wanita lain di Arab Saudi. Sungguh kejam kenyataan itu, semua adalah takdir yang harus dilalui oleh setiap individu. Anak asuh Yuli dan Badawi semakin banyak ada sembilan, hal itu yang membuat Ibundanya di Madiun merasa kasihan akhirnya ia meminta Fakhrurozi untuk dirawatnya di Madiun.Namun sebelum Fakhrurozi dirawat eyang putri, Yuli kedatangan tamu kecil yang mungil kembali yaitu Muhammad Ghozi, ia dilahirkan di Bandung. Namun Ghozi tidak lama di tempat Yuli karena ibunya mengambilnya dan ingin merawatnya. Meski hanya sesaat tinggal bersama kehadiran Ghozi sangat membawa kesan yang mendalam di keluarga Yuli.

Kepopuleran adalah sebuah konsekueinsi yang harus dijalani dengan sepebuh hati, Yuli sibuk mengajar namun tetap memperhatikan anak-anaknya di rumah, saat itu hadirlah seorang bayi cantik yang mungil kemudian diberikan nama Naurah, ia lahir karena korban perkosaan.Anak angkat Yuli berikutnya adalah Andika si anak jalanan yang memang ia peduli dan sangat berbakti pada ibunya, Andika yang bernasib kurang mujur itupun diasuh Yuli karena menjadi korban pemukulan sang ayah tirinya. Bayi berikutnya adalah Aisyah yang datang dari keluarga kurang harmonis, maka ibunya menitipkan Aisyah ke Yuli karena ia sendang frustasi.

Selin Aisyah ada Risma yang hadir tepat pada hari ulang tahun Salsa , Risma merupakan anak korban penganiayaan sang ayah, di tubuhnya penuh luka lebab, bekas rokok dan masih banyak luka lain, ibunya pergi sesaat setelah melahitkannya, Risma tumbuh menjadi anak yang galak dan sering menggigit, disini kesabaran Yuli diuji, saat rima marah Yuli biasanya mengalihkan ke hal yang positif misal menggambar atau belajr sesuatu, dengan ketekunannya akhirnya Risma dapat sembuh.

Teladan yang Yuli dan keluarga ini berikan adalah teladan dari sang Baginda Rasulullah SAW, yatiu kasih yang adil Dari Sahl bin Sa'ad ra, Rasulullah SAW bersabda "Aku dan orang yang menanggung anak yatim  di surga seperti ini ( beliau mengisyaratkan kedua jari telunjuknya dan jari tengah sambil membuka keduanya). Dari kisah ini kita  dapat mengambil teladan yang sungguh luar biasa dari sebuah keluarga yang sederhana, dapat memberikan kasih sayangnya dan membesarkan anak-anak yang sangat luar biasa. Kesabaran dair keluarga ini di jalan Allah selalu menginspirasi kita bahwa masih banyak saudara kita yang membutuhkan perhatian kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun