Mohon tunggu...
Astuti Yuli
Astuti Yuli Mohon Tunggu... -

mengajar dan mencintai dunia pendidikan, bermimpi karena dengan bermimpi kita punya kenyataan....tuk wujudkan impian... berkebun...meski dengan lahan mungil karena dengan berkebun kita selamatkan bumi kita sejak dini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Cinta di Ujung Senja ( Part 3 )

18 Mei 2012   08:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:08 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

”Woy... sedang apa berdua ”.kata mereka hampir bersamaan.

" Kalian sudah lihat pengumuman kelas ternyata kita sekelas.............” teriaknya sembari melempar senyum. Ditengah canda dan tawanya bersama teman-temannya tiba-tiba Sheila teingat pesan dari sang bunda.

“ Mulailah untuk menatap masa depanmu nak...” kata bunda Sheila, ‘Pikirkan Ibu yang semakin tua ini dan adik –adikmu, kamu harus jadi orang yang berarti bagi agama, nusa dan bangsa”. Selain pesan ibunya yang selalu terngiang adalah pesan ayah tercintanya yang selalu memberiikan motivasinya dalam belajar dan terus belajar.

Pagi yang cerah itu membuat semua menjadi jauh lebih baik hari ini, hari Senin awal masuk sekolah  upacara bendera merupakan agenda rutin yang dilakukan seperti biasanya petugas upacara menyiapkan perlengkapannya, dari mulai buku protokol, baju seragam petugas dan yang tidak boleh tertinggal adalah bendera Merah Putih, sungguh tampak gagahnya petugas upacara itu dengan berbalut baju putih-putih ala PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ) di Senayan saat upacara 17 Agustus untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI. Yang sangat membuat kesan hikmat adalah sang komandan dengan balutan baju putihnya, peci hitamnya, ia tampak tegap dan perkasa, O.....ternyata sang komandan adalah si mata elang, dengan langkah tegapnya ia memandu upacara, sementara Sheila membaca protokol di depan dekat tiang bendera. Usai upacara semua lelah dan letih, yang dapat dilakukan adalah istirahat sejenak sambil menunggu bel pelajaran dimulai.

“ Sheil ...ni minumnya, buatmu. “.

Yah terima kasih, kamu baik banget ...sih... tahu aja kalau aku haus..” tatap Sheila pada si mata elang yang sungguh perhatian terhadapnya.

"iya dong aku kan tahu kamu kehausan tuh...lihat dari tadi mulutnya komat kamit he he he " dengan senyum manisnya  menyambut pujian Sheila.

Sheilapun tampak menikmati minum yang diberikannya dengan senang hati, mereka bersama duduk di depan koridor UKS sementara teman-temannya sibuk dengan urusan mereka masing -masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun