Rekapitulasi Hasil Observasi
Â
Grafik peningkatan kemampuan matematika awal melalui permainan kinestetik dari siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:
(Sumber: Hasil penelitian siklus I dan II)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa anak mengalami peningkatan kemampuan matematika awal melalui permainan kinestetik pada setiap siklusnya. Adapun terjadinya peningkatan kemampuan anak karena cara penyampaian melalui permainan kinestetik anak merasa antusias dan senang. Dan kegiatan yang dimanfaatkan guru untuk mempermudah pembelajaran dan menyampaikan materi yang akan dilaksanakan. Depdiknas, (2009:11) media yang kreatif dapat merangsang perkembangan anak meningkatkan keberanian anak.
PEMBAHASAN
       Berdasarkan hasil perhitungan melalui pengamatan (observasi) pada anak kelompok B di TK Tunas Harapan Desa Petai Baru dan kegiatan mengenal matematika awal melalui permainan kinestetik sudah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan dengan presentase pada siklus I sebesar 53,10% dan siklus II sebesar 82,20% sehingga terjadi peningkatan sebesar 29,10%.
       Penelitian ini didukung oleh teori Hartati (2009:106) bahwa permainan kinestetik adalah suatu aktivitas langsung dan spontan digunakan untuk berbagai tujuan yang menyenangkan setiap anak selalu ingin bermain sebab dengan bermain anak merasa rileks dan senang dan tidak tertekan untuk bereksplorasi  permainan lari tangkas, lari zig-zag, lari bersama bendera, tebak dan terka, lempar bolamu, lompati segitigamu, lari estafet, berjinjit di gambar rumah, dimana rumahmu, merayap dibawah rintangan.
KESIMPULAN DAN SARAN
       Dari hasil kegiatan mengenal matematika awal melalui model permainan kinestetik memiliki dampak positif pada anak adalah 1) aktivitas guru dalam pembelajaran meningkat setiap siklusnya pada siklus I didapatkan hasil sebesar 70% dan pada siklus II sebesar 85%, 2) aktivitas anak melalui permainan kinestetik meningkat setiap siklusnya pada siklus I sebesar 67,80% menjadi 85% , 3) kemampuan kinestetik anak meningkat pada siklus I nilai persentase yang didapatkan sebesar 53,10% dan pada siklis II sebesar 82.20%.
Adapun saran dari kesimpulan diatas yaitu 1) bagi guru perlu melakukan kegiatan pembelajaran mengenal matematika awal untuk meningkatkan kemampuan kinestetik anak hendaknya guru lebih memaksimalkan metode dalam setiap pembelajaran, 2) untuk meningkatkan respon dan antusias anak dalam mengenalkan matematika awal melalui permainan kinestetik guru seharusnya lebih mempersiapkan rencana dan pelaksanaan agar berjalan dengan lancar, 3) diharapkan untuk melengkapi kekurangan yang ada untuk mengembangkan ilmu khusunya pendidikan anak usia dini melalui model permainan kinestetik untuk meningkatkan kemampuan matematika awal pada anak usia dini.