Â
Destinasi menuju sumber air bersih (Koleksi Pribadi)
Â
Kabupaten Malang adalah wilayah yang sangat kaya akan objek wisata dan keanekaragaman holtikultaranya, terbentang wilayah dari pesisir laut sampai wilayah pegunungan, masyarakat yang memiliki berbagai budaya dan kearifan lokal menjadikan kabupaten Malang salah satu wilayah tujuan wisata dari berbagai daerah, baik turis lokal maupun turis mancanegara sangat terkesan oleh keindahan alam di Kabupaten Malang. Namun ada beberapa wilayah di Kabupaten Malang yang masih kekurangan air bersih dan air yang di gunakan sehari – hari masih belum memenuhi standart kesehatan, bahkan untuk di konsumsi ada beberapa desa yang masih menggunakan air sungai.
Disaat musim kemarau masih ada beberapa desa yang mengalami paceklik air bersih, sehingga masyrakatnya harus berjuang untuk bisa mendapatkan air bersih, bahkan ada yang berjalan sampai 10 km menuju sumber air bersih, kekeringan yang setiap tahun di alami sebagian desa – desa di Kabupaten Malang inilah yang akhirnya membuat Pemerintah Kabupaten ikut serta dalam Program Pamsimas, tujuannya agar desa – desa yang rawan air bersih bisa mendapat bantuan dana untuk pengelolaan air bersih di desa.
Sumber – sumber mata air di kabupaten Malang sangat banyak dan rata – rata memenuhi standart kesehatan untuk di gunakan sebagai kebutuhan sehari – hari masyarakat, namun letak sumber yang ada di daerah lereng – lerang tebing yang curam atau didaerah bukit – bukit membuat masyarakat tidak bisa memaksimalkan sumber air dengan baik, selain kontur geografis daerahnya yang berbukit – bukit ada sebagian gunung yang di kuasai oleh pihak perhutani.
Disinilah tantangan seorang pendamping Pamsimas untuk bisa memberikan solusi dan informasi dalam memanfaatkan air bersih di desa – desa dampingan Program Pamsimas. Pemanfaatan sumber mata air dengan baik dan benar akan dapat menjaga kelestarian sumber itu sendiri, daerah – daerah tangkapan air harus tetap di jaga baik kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya. Peran pendamping dalam mencari sumber mata air yang layak untuk di konsumsi di desa banyak mengalami kesulitan, selain medan pegunungan yang masih hutan belantara, sampai mendaki tebing tebing curam dan licin, apalagi di saat musim penghujan tebing – tebing sangat licin dan basah, tidak jarang luka – luka di bagian anggota tubuh yang tergores oleh ranting – ranting pohon yang berserakan.
Â
Jauhnya jarak sumber air dari pemukiman dan medan yang berbukit bukit tidak bisa dilalui dengan menggunakan kendaraan, area menuju sumber air ditempuh dengan berjalan kaki yang rata – rata jauhnya kurang lebih 5  sampai 10 km, lebatnya pepohonon menyulitkan pendamping dan masyarakat dalam menjangkau lokasi sumber mata air, sesekali ada beberapa tempat yang tidak bisa di lewati dengan berjalan kaki,
 pendamping dan masyrakat harus bergelantungan pada akar akar pepohonan agar dapat melalui area – area yang curam dan terjal, beberapa tanah terkadang mengalami kelongsoran sehingga reruntuhannya mengenai masyarakat, terkadang masih ada hawa mistis yang terjadi di area – area sumber mata air. Suka duka dalam memanfaatkan air sumber tersebut memberi manfaat bagi masyarakat dan pendamping untuk dapat menghargai air bersih dan memanfaatkannya seperlunya tanpa mengekploitasi berlebihan.
Pegunungan dan bukit – bukit yang ada di kabupaten Malang rata – rata menyimpan sumber air yang bersih dan layak untuk di konsumsi, ada beberapa sumber air yang letaknya ada di perbukitan lereng gunung Bromo – Semeru yang terletak di Kecamatan Poncokusumo, ada yang terletak di lereng gunung Kawi tepatnya di kecamatan Ngajum, ada juga yang terletak di lereng gunung Semeru tepatnya kecamatan Wajak dan juga ada sumber – sumber air yang terletak di lereng – lereng Gunung Arjuno, Gunung Welirang juga Gunung Panderman.
Â
Â
Sumber – sumber mata air yang letaknya jauh di lereng gunung atau di bukit – bukit menyulitkan dalam pemanfaatannya oleh masyarakat di sekitar desa tersebut, sistem instalasi sederhana yang di buat masyrakat seringkali tidak berhasil karena masyarakat belum mengetahui cara yang benar dalam menyalurkan air hingga dapat di manfaatkan dengan baik dan benar. Pelatihan dan Penguatan kapasitas masyrakat yang di berikan oleh seorang pendamping sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk dapat mengelola sistem air bersih yang baik dan benar.
Dari beberapa desa dampingan Program Pamsimas di kabupaten Malang sejauh ini sudah dapat menikmati air bersih dan sudah sampai kerumah rumah masyarakat, sistem pengelolaan pasca kegiatan juga berjalan dengan baik dan berkembang seperti yang di harapkan oleh program Pamsimas, semoga kedepannya pemanfaatan Sumber air tidak berlebihan sehingga keseimbangan alamnya terjaga dengan baik, kelestarian daerah di sekitar sumber di jaga dan di rawat agar tetap seimbang ekosistemnya dan BP – SPAMS (Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) berjalan dan berkembang dengan baik dan dapat mempertahankan keseimbangan lingkungan sekitar sumber air.
Â
Â
Penulis adalah seorang pendamping Masyarakat yang bekerja sebagai Fasilitator Teknik di Program Pamsimas II, dan Penulis berharap Masyarakat pemanfaat sumber air dapat menghargai air bersih, dengan cara menjaga dan melestarikan lingkungan sumber air khususnya dan lingkungan desa umumnya.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H