Mohon tunggu...
ASTUTI MPd
ASTUTI MPd Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah Disdikbud Kota Palu

Saya adalah seorang guru yang kemudian beralih menjadi seorang pengawas sekolah. Saya punya hobi tulis menulis. Saya akan terus belajar dan melatih diri untuk menulis agar itu bisa menjadi sebuah 'habit'. Semoga melalui blog ini saya bisa belajar dan mengembangkan diri dalam dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nompamula (Memulai)

27 Mei 2023   15:24 Diperbarui: 27 Mei 2023   17:04 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Eyo panagane hiye (hari ini)

Nompenangga,nompangangga (berjalan perlahan dan hati hati, mencuri)

Jarita nokalangga (pembicaraan yang renggang)

Nanggaru balengga (Menggaruk kepala)

Basa ntonggaulu (Bahasa para pendahulu)

Gangkanamo rapapola (Sudah saatnya diteruskan)

Mau ledo ri posikola (Meski tidak melalui sekolah)

Ri doe nuata mamala ra podala (Ujung atap pun bisa dilakukan)

Mompakasampe jarita nu ada (Menyampaikan kisah  tentang adat/budaya)

Ka anata mboto nabelo ntoto (Kepada anak- anak kita sendiri yang paling baik)

Jarita belo kana rasanira (Kisah yang baik harus disampaikan kepada mereka)

Mompakaoge ada mboto (Membesarkan adat sendiri)

Mbatungayosi basa mboto (Menghadapi bahasa kita sendiri)

Rapariara pakatinapa (Diperhatikan dengan baik))

Raboli ri laerava (Dijunjung)

Anu naluo leria pagangkana (Di alam tanpa batas)

I sema manoto rarana eyo pangane hiye (Siapa yang sadar hari ini)

Iyamo morajaki (Ia akan memperoleh rezeki)

Ri eyo makava (Di hari mendatang)

Rapopasanika basata (Menyampaikan bahasa kita)

Ri ngata mboto (Di kampung sendiri)

Eva panguli nu jarita (Seperti kata pepatah)

Kana ratora mosiulika (Selalu saling mengingatkan)

Basa nto Kaili (Bahasa orang/suku Kaili)

Majadika barakka (Menjadi berkah)

Ri ngata kajadiata. (Di kampung tempat kita berasal)

Catatan: Puisi ini berbahasa Kaili  (dialek Ledo) sebagai salah satu bahasa daerah di Tanah Kaili Kota Palu Sulawesi Tengah. Puisi ini berisi ajakan untuk terus menggunakan bahasa Kaili  dan menebarkannya kepada generasi penerus sebagai salah satu identitas budaya yang perlu dijaga kelestariannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun