Mohon tunggu...
Astuti -
Astuti - Mohon Tunggu... -

seorang perempuan biasa yang ingin berusaha selalu belajar.seorang ibu bekerja dengan 1 anak.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pilihan Hidup Perempuan

8 Agustus 2011   05:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, bila kamu tahu rasanya bagaimana mendapatkan kamu pasti akan lebih hati-hati membelanjakan uang suamimu. Karena uang itu diperolehnya dengan kerja keras dan tak mudah.

Yang kedua, Kamu bisa memperoleh nikmat karena untuk kebutuhanmu sendiri misalnya membeli bedak tak perlu sampai menggunakan uang dari suamimu walaupun itu memang kewajibannya.

Tak harus menjadi perempuan yang bekerja. Di rumahpun dulu ibu saya bisa menghasilkan uang. Ibu saya berjualan kue-kue sederhana yang dijajakan di rumah. Kebetulan rumah kami dulu dekat dengan sekolah dasar. Jadi kami tak perlu jajan di jam istirahat sekolah, cukup pulang sebentar maka kami bisa makan makanan ringan. Dan ibu pun bisa menghasilkan uang.

Dan setelah dewasa saya mencoba mencerna semuanya. Bahkan disaat rumah tangga kakak saya di hantam badai dan akhirnya kandas. Saya menyaksikan kata-kata ibu saya benar. Kakak saya tetap bisa mandiri secara finansial dan kami sekeluarga memberinya dukungan untuk bangkit dan terus menata kembali hidup.

Jadi apapun pilihan hidup seorang perempuan, menjadi apapun itu maka semua akan kembali kepada perempuan itu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun