Mohon tunggu...
Astuti -
Astuti - Mohon Tunggu... -

seorang perempuan biasa yang ingin berusaha selalu belajar.seorang ibu bekerja dengan 1 anak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dompet Mbah

14 Februari 2011   08:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:37 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mbah, dompet itu untuk dipakai." Kataku.

"Lha wong, ditaruh disini saja cukup kok." sahutnya tenang.

"Lha yo nanti kalau hilang lagi gimana?" Tanyaku.

"Ya, kalau rejeki ya ndak kemana-mana toh? Mungkin juga Gusti Allah memang sengaja memberi rejeki orang yang nemu. Siapa tahu yang nemu itu butuh untuk beli beras atau susu untuk anaknya toh?" Kata Mbak Uti.

"Lha trus, KTP dan lainnya gimana kalau hilang?" Cecarku.

"Makanya aku ndak pake dompet darimu itu. Lha kalau dompetnya hilang semuanya hilang. Kalau ndak pake dompet kan kalau uangnya hilang kantong kecilku ini ndak ikutan hilang toh?"

Oalah, Mbah Uti................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun