membacamu, serupa menemu kata
dari serangkaian rindu yang paling nisbi
setiap kalimat yang tercipta
adalah isak dari patahan pohon bakau
untuk memaknainya, aku tak mampu
melukismu, serupa menggores tepian lara
berbagai warna tertuang di dalamnya
menjadi lukisan hati yang paling pelangi
meski akhirnya hanya biru yang tertinggal
membaca dan melukismu
hanya ini yang mampu aku lakukan
karena untuk bersanding nama di sampul bukumu
serupa hasrat memeluk bulan
_me in ur heart _
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI