Peningkatan kasus anak dengan ADHD di seluruh dunia termasuk Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Attention Deficid Hyeperactivity Disorder atau yang kerap disingkat dengan ADHD merupakan gangguan neurologis dan perkembangan saraf yang terjadi pada masa kanak-kanak dengan ditandai adanya pola prilaku yang terus menerus terjadi seperti kurang perhatian, gelisah, impulsive, dan hiperaktif.
Gejala yang kerap muncul seperti kesulitan dalam mempertahankan fokus pada aktivitas atau tugas tertentu, kerap membuat kesalahan saat mengerjakan sesuatu karena tidak dapat berkonsentrasi, tampak tidak mampu mendengarkan dan tidak memiliki fokus saat berbicara, kesulitan dalam mengorganisasi tugas dan aktivitas sehari-hari, kesulitan memiliki kontrol diri seperti duduk diam dan kerap merasa gelisah, tidak sabar, sulit melakukan aktivitas seperti bermain dengan tenang, berlari atau memanjat dalam situasi yang tidak sesuai, berbicara secara berlebihan dan kerap menyela pembicaraan, sulit menguasi impulsivitas, dan kesulitan menunggu  giliran, bertindak tanpa berfikir.
"Apakah Anda pernah merasa kewalahan menghadapi anak yang tampaknya memiliki energi tanpa batas? Atau mungkin merasa tingkah laku anak Anda berlebihan dan sulit berkonsentrasi pada tugas-tugas sekolah?
Jika ya, Berikut beberapa tips sederhana untuk orangtua agar membantu anak ADHD meraih potensi terbaiknya :
1. Pahami karakteristik anakÂ
Setiap anak dengan ADHD memiliki keunikan dan kebutuhan tidak dapat disamakan dengan anak lain. Penting bagi orangtua untuk mengenali kekuatan dan kelemahan pada anak, dengan demikian orangtua dapat merancang pendekatan atau intervensi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan anak.
2. Menciptakan kegiatan fisik bersama anak secara rutin
Anak dengan ADHD identik dengan gejala sulit diam, orangtua dapat menyalurkan kedalam kegiatan-kegiatan fisik bersama anak dengan olahraga bersama seperti renang, bermain bola, dan bela diri. Kegiatan tersebut ditujukan untuk membakar energi berlebih pada anak sehingga anak mencapai kelelahan dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur.
3. Memperdengarkan musik instrumental dirumah (terapi musik)
Anak dengan ADHD cenderung memiliki prilaku hiperaktif yang memungkinkan kurangnya perhatian dan konsentrasi. Dengan mendengarkan musik instrumental membuat anak tenang dan nyaman sehingga mampu berkomunikasi dan berkonsentrasi dalam waktu tertentu.
4. Komunikasi yang Terbuka dan Positif (reinforcement positif)