Mohon tunggu...
Astri Syafitri
Astri Syafitri Mohon Tunggu... Insinyur - Aku mencoba

Suka membaca, dan berusaha menjadi penulis agar disukai para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Surat Ini Untukku Bukan Untukmu

19 Januari 2019   21:07 Diperbarui: 26 Januari 2019   13:37 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hei Kamu!" Aku maksudnya? Iya kamu..Kamu sudah jadi atasan berapa lama? Apa kata-kata yang paling susah keluar dari mulutmu? Coba diingat-ingat berapa sering mengucapkan maaf, tolong dan terima kasih.

"Hei kamu!" Aku lagi maksudnya? Iya masih kamu...Seringan marah atau senyum sejak jadi atasan? Masih hidup dengan mood kayak roller coaster?

"Hei Kamu!" Aku?? Iya...Inget-inget, kalau ngomong ke anak buah lebih sering diawali dengan nada dasar do rendah dan ditutup dengan nada do rendah juga, atau malah lebih sering bermain di nada-nada tinggi?

"Hei Kamu!" Aku lagiiii..??? Iya, ya kamu....Kalau kamu dateng ke kantor, lebih sering ngeliat anak buahmu pura-pura ga liat kamu dateng, atau anak buah happy, terus nyapaa, Pagiiii Bosss.....(diakhiri dengan senyum).

"Hei Kamu!" Aku nih? Iya masih kamu kok..Seberapa sering menilai anak buahmu dengan standarmu sendiri? Menganggap anak buahmu sulit berkomunikasi, padahal kalau ada cermin bisa bicara kayak punya Putri Salju (bukan kue Lebaran yaaa) , mungkin cerminnya akan bilang, lebih sulit lagi kamu bos kalo berkomunikasi, saksinya banyak yang ngeluhin kamu.

"Hei Kamu!" Masih aku nih yang dituju? Iyaaa, kamu kan boss...Jangan hanya merasa punya HP bagus, kuota unlimitted, dan punya whatsapp, terus merasa komunikasimu paling bagus. Definisi komunikasi itu tidak hanya seputaran itu ajaa. Jangan bangga jadi atasan hanya di dunia maya, aktif menyuruh-nyuruh di grup whatsapp, kalau ketemu di dunia nyata, diaam, boro-boro diskusi, nyapa pun ngga.

"Hei Kamu!" Ya ampuunnn, aku lagi? Iyaa, kamu inget ngga, berapa sering kamu sebagai atasan tidak menghargai waktu anak buahmu. Hanya karena kamu pikir kamu atasan, kamu berhak juga atas kehidupan anak buahmu. Kalau kata Cinta ke Rangga, kamu jahaaat....!

"Hei Kamu!" Yakin aku maksudnya? Iya yakin, tetap kamu...Apakah kamu menganggap anak buah sebagai tim, atau bukan? Kayaknya kamu lebih sering beranggapan target perusahaan tidak tercapai, karena anak buah tidak kompeten, bukan kamu yang ngga bisa mimpin.

"Hei Kamu!" Iyaaa, ini buatmu..Yang sering nyalahin orang lain, berkoar-koar sedih, karena dikaruniai anak buah ngga kompeten dan lamban, sehingga harus lembur kerja..Oh nooo, inget, bayi juga ga tiba-tiba bisa lari, pasti dilatih dan dibimbing orang tuanya untuk belajar jalan. Coba bayangin kalau itu bocah lagi coba belajar jalan, terus jatuh, kemudian diomelin orang tuanya..dibilangin bodoh, lamban,  ga kompeten, mungkin itu bocah lebih milih tiduran aja di kasur..Itu tugaaaas lo bos untuk membangun sistem termasuk kompetensi tim lo.

"Hei Kamu!"Aku...? Iyaaa, Kamu yang di struktur organisasi perusahaan posisinya di atas...Cobaaa evaluasi diri, prestasimu sebagai pemimpin sudah ada belum? Inget-inget sudah berapa lama jadi atasan? Sudah berapa banyak anak buah yang berhasil karena didikanmu? Kalau belum ada, bahayaaaaa......

"Hei Kamu!"Kok aku terusss sih...? Masih selalu berpikir kamu layak jadi atasan karena pinter? Tenang, orang laen pasti juga berpikir kok, pinter sendiri mah percuma, tapi prestasi timnya nol besar. Karena yang keren itu tidak hanya Joe Taslim, tapi bos itu juga bisa keren kalau bisa mencapai target karena kerja sama timnya bagus.

"Hei Kamu!" Iyaa, ini khusus untukmu, bos!! Jangan sombong hanya karena merasa jadi anak emas, karena kadang-kadang harga emas pun juga turun naik kok boss..

"Hei Kamu!" Yakin aku maksudnya? Iya yakin, masih kamu...Apakah kamu sudah amanah sebagai atasan? Atau kamu masih terjebak dalam euforia kesombongan predikatmu sebagai bos, lupa amanahnya apa?

"Hei Kamu!" Iya, kamu yang ngerasa boss.... Pernah ngga berpikir, bahwa satu kalimat penilaian subyektifmu terhadap anak buah, bisa menghancurkan kepercayaan dirinya dan kepercayaan kepadamu sebagai atasannya.

"Hei Kamu!"Iyaa, ini buatmu sebagai pemimpin..Coba deh pahami petuah Ki Hajar Dewantara, ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani...googling ajaaa terjemahannya, kuota ada kan boss..

"Hei Kamu!" Masih aku? Iya.... Kamu tau tidak, suatu waktu Abu Dzar al-Ghifari bertanya kepada Nabi. "Ya Rasulullah, mengapa kau tak memberi jabatan apa-apa kepadaku?" Sambil menepuk bahu sahabatnya yang zuhud itu, Nabi menjawab, "Hai Abu Dzar, kau seorang yang lemah, sedangkan jabatan itu adalah amanah."

"Hei Kamu!" Masih aku? Iya, masih kamu kok, kan kamu atasan ceritanya.... Sebagai amanah, sabda Rasulullah, jabatan kelak pada hari kiamat hanya akan menjadi penyesalan dan kehinaan, kecuali bagi orang yang dapat menunaikan kewajiban dan tanggung jawabnya (HR Muslim).

"Hei kamu!" Masih aku lagi? Iya, kenapa? Kamu sudah mulai merasa tidak nyaman? Yakin masih bangga dengan predikat atasanmu?

Udah ahhh suratnyaa....semoga aku dan kamu berpikir ulang yaa kalo mau jadi atasan, atau kalau emang sudah keburu jadi atasan, segeralah bertobat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun