"Hei Kamu!" Iyaa, ini khusus untukmu, bos!! Jangan sombong hanya karena merasa jadi anak emas, karena kadang-kadang harga emas pun juga turun naik kok boss..
"Hei Kamu!" Yakin aku maksudnya? Iya yakin, masih kamu...Apakah kamu sudah amanah sebagai atasan? Atau kamu masih terjebak dalam euforia kesombongan predikatmu sebagai bos, lupa amanahnya apa?
"Hei Kamu!" Iya, kamu yang ngerasa boss.... Pernah ngga berpikir, bahwa satu kalimat penilaian subyektifmu terhadap anak buah, bisa menghancurkan kepercayaan dirinya dan kepercayaan kepadamu sebagai atasannya.
"Hei Kamu!"Iyaa, ini buatmu sebagai pemimpin..Coba deh pahami petuah Ki Hajar Dewantara, ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani...googling ajaaa terjemahannya, kuota ada kan boss..
"Hei Kamu!" Masih aku? Iya.... Kamu tau tidak, suatu waktu Abu Dzar al-Ghifari bertanya kepada Nabi. "Ya Rasulullah, mengapa kau tak memberi jabatan apa-apa kepadaku?" Sambil menepuk bahu sahabatnya yang zuhud itu, Nabi menjawab, "Hai Abu Dzar, kau seorang yang lemah, sedangkan jabatan itu adalah amanah."
"Hei Kamu!" Masih aku? Iya, masih kamu kok, kan kamu atasan ceritanya.... Sebagai amanah, sabda Rasulullah, jabatan kelak pada hari kiamat hanya akan menjadi penyesalan dan kehinaan, kecuali bagi orang yang dapat menunaikan kewajiban dan tanggung jawabnya (HR Muslim).
"Hei kamu!" Masih aku lagi? Iya, kenapa? Kamu sudah mulai merasa tidak nyaman? Yakin masih bangga dengan predikat atasanmu?
Udah ahhh suratnyaa....semoga aku dan kamu berpikir ulang yaa kalo mau jadi atasan, atau kalau emang sudah keburu jadi atasan, segeralah bertobat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H