Kilas balik bertahun sebelumnya, teguran seorang teman yang sekarang sudah tiada, sangat membekas. Di saat sedang duduk-duduk menunggu kelas kuliah, ada teman yang mengomentari fisik teman lainnya, "Jelek amat muka si A itu ya." "Ngga pantes ngomongin orang begitu, sejelek-jeleknya dia, tetap saja dia ciptaan Allah.
Sepintar-pintarnya Kamu, pasti tidak bisa menyaingi Allah untuk menciptakan manusia seperti si A," tegur temanku. Walaupun tidak ditujukan kepadaku, tapi sungguh kalimat itu selalu terngiang dan senantiasa mengingatkanku pribadi untuk tidak mengomentari fisik orang lain. Dalam (QS At Tin:4) Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Sehingga tidak ada hak kita untuk menilai jelek kondisi fisik orang lain.
Segala puji bagi Allah, sempurnakanlah akhlakku, sebagaimana telah engkau sempurnakan wajahku.
 Semakin sering kita bercermin, semakin sering doa ini terucap. Berharap dikabulkan Allah, menjaga lisan kita dari berkata-kata yang merendahkan orang lain. Mematutkan penampilan dan akhlak kita dalam hubungan hablum minnallah dan hablum minannas.Â
Hubungan dengan sesama manusia tidaklah mudah, ketika kita melukai hati orang lain secara sengaja ataupun tidak, Allah tidak akan mengampuni kita, sebelum orang yang disakiti memaafkan kesalahan kita. Rasulullah SAW bersabda : Sebaik-baik manusia di antara kamu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain dan berakhlak mulia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H