Literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, memahami, mendengar, berbicara dan menulis yang menjadikan seseorang dapat berkomunikasi secara efektif. Kemampuan literasi sangat dibutuhkan seseorang untuk memahami konteks yang lebih luas dalam kehidupan sehari-hari nya. Indonesia masih termasuk negara dengan literasi rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.
Menurut data Kemendikbud, sebanyak 24 provinsi atau 71% masuk dalam kategori literasi rendah. Untuk mengejar ketertinggalan literasi dari negara lain, pemerintah menggalakan budaya literasi, baik baca tulis, literasi digital dan literasi budaya. Dengan adanya budaya literasi ini diharapkan masyarakat dapat mengakses, memahami dan menggunakan informasi secara bijak dan cerdas.
Untuk itu pemerintah mulai membuat program untuk meningkatkan literasi masyarakat, salah satunya melalui TBM (Taman Baca Masyarakat). TBM (Taman Baca Masyarakat) adalah wadah literasi masyarakat yang menyediakan buku bacaan yang beragam seperti buku anak-anak, novel, cerita rakyat, sains hingga buku bacaan mengenai resep masakan.
TBM adalah sebuah perpustakaan skala kecil yang juga dikenal dengan sebutan sudut baca, rumah pintar, rumah baca dan sebagainya. Program TBM ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas literasi masyarakat melalui budaya baca. Taman Baca Masyarakat (TBM) ini bertujuan untuk menggalakan kebiasaan membaca yang menyediakan ruang untuk membaca, berdiskusi, dan menulis untuk masyarakat.
Adanya TBM juga bertujuan untuk mendekatkan sumber informasi dan pengetahuan kepada masyarakat berupa buku, karena tidak semua masyarakat mendapatkan akses untuk membaca buku atau mendapatkan informasi secara gratis. TBM juga digunakan untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat khususnya dari bahan pustaka.
Taman Baca Masyarakat ada yang dikelola oleh pemerintah dan ada juga yang dikelola secara swadaya masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai pemerintah melalui Taman Baca Masyarakat adalah membangkitkan dan meningkatkan minat baca sehingga terciptanya masyarakat yang cerdas dan melek literasi.
Keberadaan TBM sangat membantu masyarakat untuk memperoleh literasi dengan mudah. Namun, seiring berjalan nya waktu, TMB menjadi sepi pembaca, hanya anak-anak dan beberapa orang dewasa saja yang memiliki kegemaran membaca yang mengunjungi TBM.
Hal ini dikarenakan kurangnya aktivitas yang ada di TBM, anak-anak akan cepat bosan jika hanya sekedar membaca buku. Perlu adanya inovasi dan ide kreatif untuk menghidupkan Taman Baca Masyarakat ini.
Mahasiswa baru Universitas Airlangga dalam kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus melakukan pengabdian masyarakat dengan membuat kegiatan “Berkelana Bersama Buku” di TBM Jojoran, Gubeng Surabaya.
Dalam kegiatan ini mahasiwa berinovasi untuk menarik pengunjung TBM khususnya anak-anak dengan melakukan pertunujukan cerita boneka dan permainan lalinya.
Anak-anak tampak antusias dalam mengikuti acara pertunjukan boneka. Dengan adanya kegiatan seperti ini dapat membuat pengunjung TBM khususnya anak-anak akan lebih senang dan dapat membuat mereka betah membaca di Taman Baca Masyarakat. Diharapkan kegiatan pertunjukkan boneka ini dapat menjadi solusi agar TBM menjadi banyak peminat khususnya anak-anak.
Selain sepi nya peminat Taman Baca Msyarakat, kendala yang dihadapi TBM adalah kurangnya koleksi buku, kurangnya program kegiatan yang mendukung pengembangan TBM dan juga kurangnya promosi sehingga masyarakat masih tidak mengetahui adanya TBM.
Terlepas dari kendala yang ada dengan adanya Taman Baca Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan budaya literasi masyarakan Indonesia agar dapat menjadi bangsa yang cerdas.
Astri Puspa Mawarni, Mahasiswa Universitas Airlangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H