Patah hati yang sengaja dipatahkanÂ
Hari ini begitu berat untuk Hanum bangun namun, Hanum tetap mencoba bekerja sesuai dengan keadaan meskipun hari kemarin menjadi hari yang terberat untuknya.
Â
Hanum sambil mengeluh "Bangun, ya ampun apa musti berjumpa lagi dengan dia hadddduhh."
Begitu berat dalam pikiran Hanum harus bertemu dengan orang yang ia cintai namun orang tersebut telah dimiliki orang lain
Hanum bermenung sedikit mengingat beberapa tahun terakhir ia dekat dengan seorang yang selalu menemani ke mana pun ia pergi
"Hannnnuuum" teriak Bagas
"hahahahaha, apasih kamu teriak padahal jarak kita cuma sejengkal" senyum Hanum
"hadeeeh aku pikir kamu tidak fokus padaku" gumam Bagas
" ya tidak mungkinlah, ini kan hari jadi kita yang seminggu" Hanum terbahak
"hahahahaha kamu pikir kita seperti anak SD, yang tiap detik merayakan hari jadian daripada ngangengong seperti ini ayo lets go temenin aku buat main basket" Bagas menyahut
Tiba-tiba Hanum terkaget mendengar bunyian teko listriknya.Â
"Astagfirullah, kenapa termenung untuk yang tidak penting ini ya hadduhhh" gumam Hanum
 Setelah beberapa menit Hanum memakan breakfastnya hanum kembali bersiap untuk mandi dan bersiap kembali
Hanum merupakan sosok perempuan polos yang mempunyai cita-cita tidak seperti orang lain. Cita-cita hanya ingin menjadi peibadi yang memiliki Inner Peace dalam hidupnya namun, belakangan cita-cita itu harus kandas ketika Hanum mengalami patah hati yang sungguh dipatahkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H