Mohon tunggu...
Astri PujiLillah
Astri PujiLillah Mohon Tunggu... Relawan - Person who loves read in Tech, Social and Lifestyle

Seorang yang antusias dalam membaca, membaca, membaca serta menelaah setiap bacaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Patah Hati yang Sengaja Dipatahkan

21 Desember 2022   11:55 Diperbarui: 21 Desember 2022   12:16 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Patah hati yang sengaja dipatahkan 

Hari ini begitu berat untuk Hanum bangun namun, Hanum tetap mencoba bekerja sesuai dengan keadaan meskipun hari kemarin menjadi hari yang terberat untuknya.

 

Hanum sambil mengeluh "Bangun, ya ampun apa musti berjumpa lagi dengan dia hadddduhh."

Begitu berat dalam pikiran Hanum harus bertemu dengan orang yang ia cintai namun orang tersebut telah dimiliki orang lain

Hanum bermenung sedikit mengingat beberapa tahun terakhir ia dekat dengan seorang yang selalu menemani ke mana pun ia pergi

"Hannnnuuum" teriak Bagas

"hahahahaha, apasih kamu teriak padahal jarak kita cuma sejengkal" senyum Hanum

"hadeeeh aku pikir kamu tidak fokus padaku" gumam Bagas

" ya tidak mungkinlah, ini kan hari jadi kita yang seminggu" Hanum terbahak

"hahahahaha kamu pikir kita seperti anak SD, yang tiap detik merayakan hari jadian daripada ngangengong seperti ini ayo lets go temenin aku buat main basket" Bagas menyahut

Tiba-tiba Hanum terkaget mendengar bunyian teko listriknya. 

"Astagfirullah, kenapa termenung untuk yang tidak penting ini ya hadduhhh" gumam Hanum

 Setelah beberapa menit Hanum memakan breakfastnya hanum kembali bersiap untuk mandi dan bersiap kembali

Hanum merupakan sosok perempuan polos yang mempunyai cita-cita tidak seperti orang lain. Cita-cita hanya ingin menjadi peibadi yang memiliki Inner Peace dalam hidupnya namun, belakangan cita-cita itu harus kandas ketika Hanum mengalami patah hati yang sungguh dipatahkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun