Area lobi utama ini menggunakan system pencahayaan gabungan antara system pencahayaan alami dan system pencahayaan buatan. System pencahayaan alami diraih dari strategi sidelighting, dimana dapat terlihat bukaan baik pintu maupun jendela menggunakan material penuh kaca sehingga cahaya matahari dapat masuk maksimal. Pada area yang menjorok kedalam, dibuat titik-titik lampu melengkung mengikuti arah bangunan sebagai penerangan bantuan, apabila pencahayaan alami kurang masuk menerus ke dalam ruang. Sistem pencahayaan buatan pada area lobi utama ini bukan menjadi pencahayaan utama pada siang hari, karena strategi sidelighting dirasa cukup menerangi aktivitas di siang hari.
Selain strategi penerangan buatan dengan downlighting, penerangan dekorasi seperti aksen lighting yang dibungkus dengan armatur emas indah menambah penerangan dengan fungsi utamanya memberikan nuansa mewah namun hangat. Sehingga pada malam hari, sistem penerangan buatan menjadi penerangan utama dengan berkas cahaya yang memberikan kesan mewah dan hangat pada masing-masing lampu.
Selanjutnya, area yang lobi kedua di sayap kanan yang dinamakan Frozen Forest. Area lobi ini di desain dengan sistem pencahayaan ganda pula, yakni pnecahayaan alami dan pencahayaan buatan, namun berfokus pada fungsinya memberikan ambience berada di hutan es. Strategi pencahayaan alami berupa sidelighting tetap ada, namun tidak menjadi pencahayaan utama karena tidak memberi kesan hutan yang diinginkan desainer. Sebaliknya, strategi pencahayaan buatan dimaksimalkan di area ini untuk mengejar suasana hutan es tersebut. Walau namanya hutan es, pencahayaan buatan tidak serta merta menggunakan temperature warna white, namun lebih kepada warmwhite untuk tetap mendapat kesan hangat. Strategi slot outlining digunakan pada bagian bawah tiang-tiang besar yang dibentuk pepohonan untuk menegaskan bentuk pohon. Kemudian, didukung dengan penggunaan lampu downlight dan beberapa chandelier dan sukses membuat kesan berada di hutan es namun hangat. Jika di analisa, maka teknik pencahayaan yang dipakai pada area ini sesuai dengan teori Karlen&Benya, 2007 dimana lobi harus memberi kesan hangat.
Area terakhir, yakni area lobi lounge di sayap kiri. Lobi lounge ini di desain dengan interior yang merepresentasikan ruang tamu atau ruang keluarga sehingga terdapat tiang-tiang besar yang dibentuk seperti lampu raksasa, sangat kontras dengan desain lobi di sayap kanan. Sistem pencahayaan pada lobi lounge ini juga menerapkan sistem pencahayaan ganda, yakni pencahayaan alami dan buatan. Namun, berbeda dengan lobi frozen forest di sayap kanan dimana pencahayaan buatan merupakan strategi utama yang dipakai untuk penerangan, pada lobi lounge sayap kiri ini menerapkan sistem pencahayaan alami yang utama pada siang hari, sama dengan area lobi utama. Penggunaan strategi sidelighting berupa konstruksi kubah kaca dengan tulangan geometri, membuat cahaya alami yang masuk membentuk berkas yang indah dan dirasa nyaman secara visual di siang hari. Pada malam hari, strategi indirect lighting pada tiang-tiang yang berbentuk lampu raksasa digunakan untuk menegaskan bentukan lampu, serta terdapat titik-titik lampu downlight untuk pencahayaan merata. Hal menarik lain yang menjadi aksen adalah tangga besar melingkar di area tersebut, sehingga tangga tersebut menjadi suatu point of interest area tersebut. Â Namun sayang, apabila tangga tersebut diberi strategi pencahayaan slot outlining melingkari sepanjang tangga,, maka kesan aksen tangga tersebut akan semakin terlihat.
Berdasarkan hasil analisa penerapan system pencahayaan alami dan buatan pada keseluruhan area lobi Hotel The Mondrian, Doha dapat disimpulkan bahwa sistem pencahayaan lobi tersebut dapat dikatakan baik. Perancang lighting sangat teliti untuk mendesain dan menempatkan setiap strategi pencahayaan tepat sesuai fungsi dan suasana yang ingin dibangun. Permainan keragaman strategi pencahayaan alami dan buatan berupa sidelighting, indirect lighting, dan slot outlining juga membuat nuansa lobi menjadi lebih hidup dan dinamis. Sedikit saran dari penulis, seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya apabila penambahan slot outlining melingkar sepanjang tangga diterapkan, maka aksen point of interest dari tangga di area tersebut akan semakin terlihat.