Ciptakan Lapangan Kerja, Mahasiswa KKN UPI Bandung Membuat Inovasi Produk Sebagai Ide Bisnis UMKM

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) atau biasa disebut KKN di Desa Cigugur girang dengan membuat berbagai inovasi produk makanan sebagai ide bisnis UMKM masyarakat setempat, kamis (02/11/2023).

Sosialisasi Varian Menu Mpasi - Dok. pribadi

Inovasi produk tersebut terdiri dari makanan mulai dari banana chips hingga makanan pendamping ASI (MPASI) dan penambahan makanan tambahan posyandu yang dapat dituangkan sebagai ide bisnis UMKM warga Cigugur girang.

Cooking Demo Membuat Mpasi Lasagna - Dok. pribadi

Kithen Project Banana Chips - Dok. pribadi

“Program yang kami realisasikan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat setempat bahwa inovasi produk seperti banana chips dan lainnya dapat dimanfaatkan untuk menjadikan lapangan pekerjaan baru masyarakat setempat,” ucap Ketua P2MB, Latifah N.F.

Program tersebut diadakan atas permintaan warga Cigugur girang mengingat adanya keluhan dari kesadaran SDM yang kurang. Maka dari itu, rekan mahasiswa KKN UPI berinisiatif untuk mengadakan program tersebut.

Kepala Desa Cigugur girang, Priana, menyampaikan ucapan terimakasih kepada rombongan KKN dari UPI atas dedikasinya terhadap masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah dengan adanya program dari rekan-rekan KKN kemarin manfaatnya sangat terasa oleh masyarakat, salah satunya mungkin di sini ada pengusaha-pengusaha sudah semakin bertambah ilmu pengetahuan dan wawasannya,” ungkapnya

Masyarakat sekitar diantaranya kelompok usaha kecil yang beberapa hanya mengandalkan ilmu otodidak untuk mengembangkan usahanya, kini merasa terbantu dengan adanya inovasi resep dan variasi menu makanan dari rekan mahasiswa dari UPI ini. Yang mana membuat semakin mandiri dan juga membantu memajukan usaha, membuat usaha semakin mandiri, serta memberi kesadaran pada sumber daya manusia yang ada untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar yang dapat diubah menjadi sumber mata pencaharian masyarakat itu sendiri.

“mudah-mudahan dengan ilmu yang ada bisa melahirkan pengusaha-pengusaha baru di desa kami. Terima kasih,” tandasnya.