Mohon tunggu...
Astri Hapsari
Astri Hapsari Mohon Tunggu... -

hanya seorang biasa yang ingin berbagi dan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Status Hukum Waria

10 Desember 2009   05:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:00 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namanya Dea. Terlahir dengan nama Wardoyo. Seorang waria asal Sidoarjo, Jawa Timur. Rambutnya yang panjang terkucir seperti ekor kuda. Gurat wajahnya halus. Rahangnya pun lembut. Tak ada sisa 'kasar' dari fisik laki-lakinya. Bahkan ia sudah menjalani operasi kelamin. Begitulah yang tertangkap oleh mata saya saat melihat berita pagi tadi di sebuah stasiun televisi swasta. Saya semakin terkejut saat seorang wartawan mewawancarainya. Suaranya pun mirip halus dan lembut. Entah kemana sisa-sisa suara bas dan bariton khas laki-lakinya. Apakah sudah menguap juga di ruang operasi? Entahlah.

Saat ini ini Dea sedang mengajukan pergantian status hukum atas dirinya. Ya, Dea ingin hukum manusia mengakuinya sebagai seorang wanita. Ia menyewa pengacara, melengkapi berkas-berkas, bahkan menjalani prosedur hukum yang berlaku demi berganti status. Duh, kenapa manusia terkadang lupa pada fitrahnya? Bukankah Allah sudah menciptakan ia sebagai seorang laki-laki? Mengapa harus diubah? Apakah menuntut status hukum manusia dapat membuatnya lega menyandang status sebagai wanita? Apakah tidak takut saat menghadapi hakim yang Maha Adil? Tidak takutnya menghadapi pengadilan Allah di Yaumil Hisab nanti? Pertanyaan itu terus menggelayuti pikiran saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun