Mohon tunggu...
Astrid Febriyanti Manurung
Astrid Febriyanti Manurung Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga | Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam | Prodi Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengabaikan Limbah Medis: Kecil di Mata, Besar Dampaknya

30 Desember 2024   16:05 Diperbarui: 31 Desember 2024   15:12 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Kasus Membuang Limbah Medis Sembarangan di Indonesia (Sumber : detikJatim, Radio Republik Indonesia, Radar Malang)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan. Limbah medis merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan, baik dari rumah sakit, puskesmas, klinik, laboratorium, maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, yang berpotensi mencemari lingkungan, menularkan penyakit, bahkan melukai orang lain. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes RI), limbah medis masuk ke dalam kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang memerlukan pengelolaan secara khusus agar tidak membahayakan lingkungan maupun makhluk hidup. Menurut World Health Organization (WHO) (2022) limbah medis dibedakan menjadi beberapa kategori diantaranya :
1. Limbah Infeksius

Jenis limbah ini mengandung mikroorganisme berupa cairan tubuh, perban bekas, dan sarung tangan.

2. Limbah Patologis

Limbah yang berasal dari jaringan manusia atau hewan berupa organ tubuh dan darah.

3. Limbah Farmasi

Berupa obat-obatan atau vaksin yang telah kadaluwarsa atau sudah tidak layak pakai.

4. Limbah Kimia

Bahan kimia berbahaya, seperti cairan reagen, disinfektan, dan pelarut.

5. Limbah Radioaktif

Limbah dari penggunaan bahan radioaktif, fasilitas diagnostik atau terapi kanker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun