Mohon tunggu...
Astri Ayu Nastiti
Astri Ayu Nastiti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Undip

Seorang mahasiswa S-1 Departemen Statistika, Universitas Diponegoro, yang sedang menjalankan studi sampai semester enam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Seni Jurang Blimbing, Alunan Merdu Karawitan yang Diselenggarakan Bersama Mahasiswa KKN Tematik Undip dengan Mematuhi Protokol Kesehatan

8 Maret 2021   09:19 Diperbarui: 8 Maret 2021   12:26 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Latihan Rutin Karawitan Kampung Jurang Blimbing

Undip, Semarang (08/03) ― Karawitan berasal dari kata ‘rawit’ yang artinya kecil, halus, dan rumit. Dahulu karawitan merupakan produk keraton yang hanya dapat dinikmati oleh lingkungan keraton. Seiring dengan keterbukaan keraton dan palilah dalem, karawitan keraton dapat berbaur dengan masyarakat karena banyak pendukungnya. Berdasarkan hal tersebut, peran penguasa begitu kuat dalam menentukan keberadaan suatu bentuk kesenian.

Kesenian karawitan tersebut masih menjadi tradisi sebagai ‘Kampung Seni’ pada Kampung Seni dan Budaya Jurang Blimbing, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Atas inisiasi dari Gimin, ketoprak Sri Mulyo Budoyo mulai bangkit kembali sekitar tahun 2014-2015 hingga sekarang. 

Di tahun 2016, ketoprak mengalami perkembangan dari segi penabuh karawitan. Munculnya karawitan Budilaras menyebabkan para pemain ketoprak yang bermain sebagai penabuh gamelan mengalami perombakan dan masuk ke dalam paguyuban dari Karawitan Budilaras. Pelestarian kesenian karawitan di kampung ini ditunjukkan oleh adanya latihan rutin karawitan yang diselenggarakan oleh Paguyuban Budilaras bersama dengan Mahasiswa KKN Tematik TIM I Periode Januari 2021 Mitra Karawitan.

Latihan karawitan pada umumnya berlangsung sekitar selama 2 sampai 3 jam yang bertempat di Balai RW 04 Kampung Jurang Blimbing. Pada saat latihan karawitan berlangsung, alunan dari karawitan yang merdu dapat mengundang daya tarik warga sehingga menjadikan warga mempunyai kecintaan dan kepemilikan akan kesenian karawitan yang memang telah ada di kampung mereka.

Walaupun dilaksanakan pada masa pandemi, latihan karawitan ini tetap dilaksanakan terhitung mulai dari Februari 2021 sampai Maret 2021 dengan intensitas seminggu sekali dan tetap dilaksanakan secara physical distancing untuk menghindari keramaian.

Penulis                         : Astri Ayu Nastiti, Statistika 2018

Dosen Pendamping     : Triyono, S.H., M.Kn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun