Mohon tunggu...
Astri Ayu Lestari
Astri Ayu Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis adalah seni bagaimana kamu bisa didengar tanpa berbicara

Tertarik dengan banyak hal seperti menulis, membaca, menonton film dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ternyata Wisuda Bukanlah Akhir, Tapi Awal dari Perjalanan yang Penuh Tantangan

3 Desember 2024   21:33 Diperbarui: 3 Desember 2024   21:40 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Anyeonghaseyo yeorobun...

Di dalam tulisan ini aku hanya ingin berbagi pengalaman dan pemikiranku aja. Aku adalah seorang fresh graduate yang saat ini belum bekerja.

Kupikir masa-masa skripsi itu udah paling sulit. Kalian juga merasakannya, kan? Gimana rasanya berjuang sendirian mulai dari bingung nyari judul. Jujur aku sendiri sempat merasa frustrasi setelah beberapa judul skripsiku ditolak.

Saat teman-teman yang lain lebih dulu sempro dan aku tertinggal selama beberapa bulan dari yang lainnya. Saat itu banyak pemikiran yang bergumul di benakku. Apakah aku bisa sempro juga? Apakah aku bisa lulus tepat waktu? Bukannya aku tidak berusaha.

Setelah judul skripsiku ditolak beberapa kali. Akhirnya di acc oleh dosen pembimbingku. Alangkah senangnya aku kala itu. 

Dari sana aku lebih berusaha mengerjakan skripsiku. Setiap hari aku menulis skripsi untuk mengejar ketertinggalan. 

Kebetulan skripsiku mengharuskan aku untuk meneliti ke lapangan. Saat itu aku memilih Braga sebagai tempat penelitian. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

Aku yang seorang introvert juga pemalu. Disclaimer gak semua introvert itu pemalu yaa. Diharuskan untuk melakukan wawancara ke sejumlah owner dan kariawan toko. Perasaan takut dan gugup bercampur menjadi satu. Yaa bisa kalian bayangkan sediri ... apalagi waktu itu aku sendirian. Tapi itu semua tidak menjadi masalah karena aku hanya ingin skripsiku cepat selesai.

Setelah aku bolak-balik Braga. Bolak-balik bimbingan dan berkali-kali revisi setelah tiga bulan dari sempro. Aku bisa mendaftar sidang. Yang aku rasakan saat itu senang, bingung, dan takut. Gimana kalo aku gak lulus?

Pada saat sidang aku berusaha samampuku. Sampai akhirnya aku dinyatakan lulus. Senang? Tentu saja. Seperti mahasiswa lainnya, aku pun melakukan celebrate dengan teman-teman.

Singkatnya aku sudah wisuda. Sebelum hari H wisuda pun banyak hal-hal yang aku pikirkan. Setelah wisuda aku harus kerja dimana?  Sehingga pas hari wisuda tiba aku merasa gak excited. Padahal itu adalah perayaan yang bisa dibilang sekali seumur hidup, karena kalo mengambil pendidikan selanjutnya pun pasti gak akan sama.

Dan bisa kalian tebak dari judul. Ternyata ada yang lebih sulit dari masa skripsian. Yaitu masa after graduate. Masa dimana semua hal terasa tidak pasti. Bingung dengan bidang yang ingin di geluti. Walau ada pun rasanya sulit.

Aku sudah mencoba melamar ke beberapa portal lowongan pekerjaan. Tapi kebanyakan mereka mencari orang yang berpengalaman. Apalagi di bidang yang ingin aku masuki. 

Aku mempunyai dua saudara yang dua-duanya berkuliah di jurusan kesehatan. Sedangkan aku di jurusan bahasa. 

Banyak orang-orang di sekitarku yang bertanya setelah lulus mau kerja di mana? Memang sih itu hal yang wajar. Tapi terkadang aku kebingungan menjawab pertanyaan tersebut. Bukannya aku tidak ada rencana. Tapi mungkin pekerjaan impianku bisa dibilang gak umum dan pekerjaan yang gajinya gak stabil. Aku ingin sekali menjadi penulis dan hal ini bukan hal yang mudah.

Jujur saja orangtuaku menaruh ekspektasi terhadapku. Kakak pertamaku bekerja sebagai perawat sedangkan yang kedua memilih untuk menjadi full time ibu rumah tangga. Sehingga aku si anak bungsu di jadikan harapan terakhir untuk bisa membantu perekonomian keluarga.

Tentu rasanya berat karena mereka sendiri yang menyampaikannya kepadaku. Padahal aku pun tanpa diminta ingin sekali bisa membantu walau hanya sedikit. Sampai sekarang aku masih bimbang. Apakah aku harus mengubur mimpiku menjadi penulis dan bekerja dengan profesi yang gajinya stabil.

Untuk kalian yang juga sedang berjuang. Ketika semuanya terasa sulit. Mau itu yang sedang struggle dengan skripsinya. Mau pun yang sama seperti aku merasakan susahnya kehidupan after graduated.

Tetap semangat pasti semua akan berlalu. Ingat! pasti ada pelangi setelah badai. Duh klise banget hehehh. 

Kita semua hebat banget karena masih bertahan hingga hari ini. Jangan lupa untuk sesekali kasih affirmasi positif ke diri kalian. Pat pat kepala kalian dan bilang You're doing great!

Jangan lupa yang baca ini, kasih pemikiran kalian di kolom komentar!

Have a nice day...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun