Pertama tama kepada Pembaca yang budiman disampaikan Selamat Hari Raya Idulfitri, 1 Syawal 1444.H, Â Mohon maaf lahir batin. Selanjutnya apabila sempat atau kapan hari setelah Berlebaran membaca dan merenung kembali sejenak : empat kata aktual ini : Mobilitas, Mudik, Nilai, Refleksi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian mobilitas adalah gerakan berpindah-pindah atau kesiapsiagaan untuk bergerak. Menurut saya kata itu juga memuat pengertian pindah tempat sementara dan tidak untuk berhenti dalam gerakannya.Â
Perngertian itu adalah perjalanan, traveling, bepergian, mudik. Apabila mau diperluas secara sosial dapat disertakan disiitu. "Perubahan status sosial", dan dari situ mengkait lagi Perubahan tempat, perubahan sikap dan perilaku sosial, adat, dan nilai. Semua itu dapat dilihat menggejala dalam masyarakat kita sebagai pengalaman nyata dirasa setiap hari,dan tampak dari kata : Mudik. Nilai, dan perlu kita Refleksi.
Mudik Arti kata asli adalah "menuju udik, atau menuju hulu sungai/mata air dari arah hilir". Selanjutnya sekarang makna paling aktual adalah "pulangnya warga masyarakat dari domisili kini kerumah asal di udik daerah"
Mudik merupakan gerakan masal menjadi aneka perjalanan pulang dari kota kedesa dari ibu kota kedaerah desa warga. Gerakan mudik dilakukan dengan segala cara dan pengorbanan beaya, tenaga, waktu dll dan dipersiakan untuk "harus terjadi".Dan secepat jalannya kendaraan saat sekarang. Â Gerakan bersama dimeriahkan oleh tatanan dan dukungan oleh pemangku pelbagai kepentingan sosial dan politik.
Mudik di Indonesia digerakkan oleh motivasi agama dan tradisi. Tanpa tergesa membuka urutan tata nilai, tetapi semangat besar tampak menggajala realita mudik jatuh pada waktu menjelang akhir bulan Ramadhan. Sebuah bulan penuh rasa ibadhah doa dan puasa menahan diri atas perintah agama.
Mudik juga diwarnai rasa rasa kerinduan pada orang tua pada masa kebersamaan dengan orang tua dan keluarga besar. Pertemuan antar keluarga di hulu kebersamaan mereka tidak bisa tidak harus terjadi. .
Mudik merupakan kebahagiaan dan momentum yang dapat lebih jauh dikembangkan untuk meraih banyak manfaat dari semua kepentingan kehidupan, seperti pendidikan anak oleh keluarga, pendalaman penghayatan pada nilai nilai yang mulia lainnya.
Nilai adalah skala atau jenjang yang diletakkan antara yang paling positip dengan yang paling negatip sesuai dengan pikiran dan kemauan pemberi nilai. Nilai moral misalnya adalah nilai yang mengacu pada prinsip prinsip atau keyakinan yang digunakan untuk menilai dan menentukan apa yang benar atau salah. Hal mana sangat mempengaruhi perilaku manusia.
Dalam percakapan sehari hari Sikap/perilaku itu sering dikaitkan sebagai alat penilaian mengukur setingkat mana kemuliaan atau kenistaan seseorang. Kesadaran akan diri seseorang adalah alat untuk mengukur hak dan kewajibannya. Harga menjadi alat pengukur nilai benda itu murah atau mahal. Harta yang diperoleh itu untuk mengukur keuntungan atau kerugian dalam usahanya.Â
Bahkan ada orang mengatakan 'Bahagia' adalah alat untuk mengukur Sukses atau gagal. Keberanian alat untuk menentukan berjuang atau menyerah. Meskipun kita boleh berkata perjuangannya yang tanpa menyerah adalah Nilai Keberanian yang Tinggi. Â Dan sukses dan gagal kita adalah warna dan nilai kebahagiaan kita.Â
"Penyesuaian Alat sebagai penentu ke akuratan dari segala macam model Penilaian". Meskipun kita sering mencampurkan antara mana yang mau diukur ditentukan dan dipertimbangkan dinilai dan mana menjadi alat pertimbangan dan penilaian.Bisa kita menilai kepribadian, bisa kita menilai kegiatan atau perilaku orang. Semua harus diambil dari kenyataan dan menjadi bukti karena kesemuanya itu  berharga BERNILAI.
Kita bisa melihat pelbagai nilai dalam perilaku manusia yang disebut Mudik. Dari pelbagai sumber bacaan saya memilih nilai nilai kemanusiaan yang tersirat terlihat tertulis tentang Mudik sebagai berikut :
1. Semangat Pulang kampung. Usaha mengatasi segala kesulitan dan hambatan pelaksanaaanya untuk mudik.
2. Cinta kasih Keluarga. Keatas, kesamping, kebawah. Menghomati leluhur, orang tua, saudara, anak2, dengan semangat komunikasi dan pendidikan.
3. Motivasi yang tidak terlalu tampak tetapi tersirat adalah motivasi Agama dan Tradisi dan Ziarah Kubur.
4. Rekreasi atau Liburan.
5. Pamer prestasi atau capaian. Hal ini sering menjadi sorotan para pemandang yang kritis.
Nilai-nilai tersebut sangat relevan dan penting untuk dihayati lagi untuk diambil pelajaran agar kedepan dapat lebih baik dan juga untuk diambil manfaat sebaik baiknya dalam kehidupan selanjutnya. Dengan kata lain perlu di Refleksi.
Refleksi disini dimaksudkan sebagai proses kritis evaluasi diri dan pengalaman untuk memperoleh pemahaman dan menata rencana kedepan.Itu berarti menarik dari masa yang sudah dialami untuk dikembangkan kemasa depan. Dan pengembangan berangkat dari realitanyata dari segala sebab situasi kondisi hingga dampak untuk ambil pembelajaran hikmah dan motivasi kedepan.
Refleksi dapat dilalukan pula secara sendiri, bersama isteri, keluarga, secara serius atau santai, tetapi sangat penting arah kedepan untuk diperoleh bahan maupun motivasi baru.
Sebagai contoh saja diperoleh target-target sebagai berikut:
1. Kedepan akan memperhatikan tehnik perencanaan secara lebih teliti. Menabung untuk rencana Treveling mana saja.
2. Kedepan komunikasi dengan/antar warga dalam keluarga harus lebih terbuka dan jujur serta iklas untuk mengurangi resiko cekcok didalan satu acara.
3. Semangat keimanan kedepan lebih teguh dan usaha mengurangi kemelekatan pada kemewahan dan harta benda.
4. Olahraga dan perhatian pada hobby tanaman hias sebagai hiburan sehat murah bagi keluarga
5. Kerja keras/rajin belajar disiplin jaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Sekedar contoh agar disesuaikan dengan sikon pribadi, keluarga, lingkungan dan bagaimana semua disinarkan dipantul luaskan seperti sinar direfleksikan kesekitar.
Pembaca Yang budiman, Saya percaya sebagian besar Pembaca pada sibuk beberapa hari yang lalu dan kiranya sampai besok. Kegiatan mudik kiranya belum selesai tuntas. Saya penulis masih merasa melihat dari berita dan artikel di beberapa sumber, bersyukur ikut bahagia atas Hari Raya IdulFitri ini. Tulisan ini sebagai pantulannya semoga ada manfaatnya. Tetapi berikan saya maaf lahir batin tertulis maupun tersirat. Dan tolong terima pula selalu Salam hormat saya.
Ganjuran, April 23, 2023, Emmanuel Astokodatu.
Bacaan:
1/. Neni Hendriati, Tips Menjalani Sustainable Travel dan Responsible ala Sekolah Kami Halaman 1 - Kompasiana.com.
2/.HIM, Mudik Boleh Asal Jangan  https://thr.kompasiana.com/indramahardika/643cc50108a8b505c945a3b2/mudik-boleh-asal-jangan
3/.Galih Juang. Refleksi Ramadhan Momentum Perbaikan Diri dan Pola Pikir. https://thr.kompasiana.com/galihjuang/64410d6c08a8b5175322ab03/refleksi-ramadhan-momentum-perbaikan-diri-hati-dan-pola-fikir
4/. Silvi Agustina, "Mengamalkan Adab Islami dalam Kehidupan sehari-hari", https://www.kompasiana.com/agtnsilvi/64368c08a7e0fa48b47f5532/mengamalkan-adab-islami-dalam-kehidupan-sehari-hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H