Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Budaya Tidur dan Kesulitan Tidur

15 April 2023   14:49 Diperbarui: 15 April 2023   14:50 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenang masa kanak-kanak entah berapa tahun yang lalu hanya teringat sekolah libur di "Bulan Puasa":  Rasa bebas sepanjang hari.  Kecewa sedikit dua orang sahabatku selalu masih tidur ketika kami samper untuk bermain. Ibu mereka sama memberi keterangan bahwa tadi malam tidurnya kurang, dst.  Anak-anak saat itu ada kebiasaan bermain selain siang hari juga malam hari apa lagi bila rembulan menyinari lapangan permainan kami.

Kenangan itu menggugah banyak ingatan akan situasi saat itu. Dimana belum ada Listrik Masuk Desa. Hanya disekitar tempat dimana ada pabrik gula atau yang lain ada penerangan jalan dan beberapa rumah menggunakan listrik atau petromaks. Balai Desa dan kantor Kecamatan pun saat itu terang karena ada penjaga.

Sekarang dapat dibayangkan kondisi seperti itu pasti mempengaruhi  Kebiasaan, Gaya hidup, Waktu kerja dan jenis kerja, kebiasaan tidur dan Budaya tidur. Terbayangkan gaya bangunan rumah, yang luas, terbuka , atau sebaliknya ruang sempit dan tanpa penerangan. Sering orang memilih tidur diluar rumah. Seorang paman saya bila berkunjung tidak mau tidur di dalam rumah kami, tetapi memilih diserambi depan yang terbuka. Dan sangat istimewa bila sudah waktunya cepat tidur tetapi juga mudah terjaga.

Budaya Tidur tentu dipengaruhi oleh situasi kondisi setempat, desa kota, suku dan tradisi daerah. Suhu udara dan curah hujan.  Dari penerangan hingga kebisingan dari kebiasaan kehidupan masyarakat. Saya kira itu hal yang biasa hingga sekarang. Tentunya semua itu juga berdampak pada kebutuhan tidur, hingga kesehatan dan mental seseorang. Tidur adalah suatu kebutuhan manusia yang tidak sembarangan bisa diabaikan.

Dalam keluarga besar saya sendiri tidak ada kebiasaan tidur siang. Malamnya kebiasaan sampai jam 11 sudah pada tidur hingga jam 5 pagi. Saya sendiri setelah usia 12 masuk asrama dimana ada jam tidur siang satu jam. Ditingkat SMA hingga di PT saya ada kebebasan tidur siang satu jam, dan malamnya 7 jam. Dimasa kerja jam tidur tidak bisa tertata baik. Bila ada waktu saya ambil waktu satu jam istirahat sebelum ada kegiatan sore hari. Dan saya merasa cukup sehat, tidak ada kesulitan untuk tidur atau tidak tidur.

Akan tetapi justru pada usia 78  saya harus menata ulang jadwal kegiatan agar dapat terhindar dari masalah sulit tidur. Khususnya lagi semenjak tahun Covid 19 dimana keluar rumah dikurangi, penggunaan medsos kurang terkontrol, maka ada gangguan tidak mudah tidur.

Ada pengalaman yang unik yang mungkin anda tidak percaya. Saya suatu ketika (2017) mengalami sulit untuk tidur. Dan yang buat saat itu ialah saya buka Google dan saya bertanya Apa itu Tidur.?  Dalam melakukan suatu pekerjaan kita harus tahu bukan macam apa pekerjaan atau perbuatan itu. Ketika merasa baik tentu dibuat niat untuk melaksanakan.

Google memberi banyak kata pilihan dan artikel pilihan. Karena tulisan ini bukan dimaksud sebagai karya ilmiah, saya ambil saja  dua kata kunci: 1. Tidur adalah istirahat alami pada spesies tertentu. Dan 2. Tidur adalah aktivitas pasif yang penting bagi kesehatan fisik dan mental manusia. (terkutip dari Wikipedia disana)

Setelah kuambil kata itu dan justru menjadi bahan pikiran saya maka saya coba coba bagaimana itu istirakat alami yang merupakan aktivitas pasif. Pengosongan atau penghentian proses berfikir. Minimal penundaan solusi dalam proses berfikir, dan tertidurlah saya.

Belum lama dalam minggu belakangan ini saya membaca menerima ungkapan teman di medsos yang menyatakan dirinya dalam "kesulitan tidur". Kesulitan tidur dalam bahasa sekolah dikatakan Insomnia.  

Untuk membuat respon bagi orang lain apalagi di medsos saya tanya lagi pada Google. Dijawab kurang lebih demikian : " Insomnia adalah suatu gangguan yang menyebabkan penderita kesulitan  atau tidak dapat tidur dengan baik. Insomnia dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Dampaknya kwalitas hidup dan rutinitas keseharian jadi tidak optimal".

Dari sumber informasi lebih jauh disebutkan ada tujuh jenis Insomnia. Sebut saja " Insomnia akut, Insomnia kronis, Insomnia Sleep onset, Insomnia pada anak2, Insomnia karena obat-obatan atau zat kimiawi, Insomnia campuran."

Sebenarnya penjelasan secara umum seperi disebut dimuka tak beda dengan rincian berikutnya, dan dimungkinkan kondisi nyata kerap kali yang terjadi,  atau faktor campuran, atau seringnya berganti ganti sebab.  Yang bagi awam mungkin menjadi bingung, dan yang disadari hanya "Kesulitan Tidur", itu saja.

Pembaca yang budiman, mencatat tentang Budaya tidur jangan katakan tentang 'budaya-ngantuk' diklas ketika guru tidak menarik, bicara tentang kesulitan tidur jangan sebut tanpa solusi, kendati Insomnia campuran sering membingungkan. Ada beberapa saran yang saya berani sampaikan :

1/. Ciptakan budaya Tidur yang cukup dan teratur bagi diri masing-masing. Untuk mengantisipasi banyak masalah kesehatan fisik dan mental. Pelajari kebiasaan dan persyaratan tidur yang  nyaman dan berkwalitas untuk masing-masing diri anda sendiri.

2/. Buatlah Niat dan sadar ketika hendak Tidur. Setiap waktu hendak tidur, sadari dengan tahu dan mau hendak tidur. Bukankah setiap perbuatan dan pekerjaan perlu niatan dan kesadaran, fokus untuk dikerjakan, begitupun Tidur. Pahami apa yang terkait dengan kebutuhan kerja tidur.

3/ Apabila ada kesulitan tidur yang serius, berkepanjangan sehingga anda 'bingung' itulah signal anda harus konsultasi kepada ahlinya kesehatan fisik dan atau mental,

Seorang Vincencius A.Fil menulis di Kompasiana tentang Managemen diri Praktik Hidup yang mendasar , begini : "Setiap pekerjaan membutuhkan manajemen, agar dapat berjalan dengan baik, teratur dan terarah, serta berjalan dengan efektif dan efisien. Manajemen bukan hanya sebuah ilmu yang dipelajari oleh mahasiswa manajemen, tetapi praktek hidup yang harus dilakukan oleh semua orang, apapun profesi dan jabatannya". https://www.kompasiana.com/vinsensiussfil8075/6422bd804addee78e13 f68f2 /manajemen-diri.  Begitu pula perbuatan dan kebiasaan Tidur......

Pembaca yang budiman, demikian pesan sederhana yang rasanya semakin banyak yang membutuhkan dengan perkembangan kesibukan didunia modern ini. Akan tetapi penting pula, tolong terima salam hormat saya.

Ganjuran. April 15 2023 Emmanuel Astokodatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun