Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tantangan Disiplin dan Tanggungjawab

15 Maret 2023   11:22 Diperbarui: 15 Maret 2023   11:28 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi seseorang mungkin terbangun dan tertantang ketika sadar:  Merasa kalau ternyata masih banyak kekurangan padanya. Merasa kalau ternyata tidak bisa apa-apa tanpa orang lain.  Merasa kalau ternyata masih banyak yang lebih pinter, lebih baik, lebih mulia dari padanya......Seseorang itu mungkin anda ?  Kata 0rang. diatas langit masih ada langit lagi. Nasehat Kejawen: Mulat Sarira Hangrasa Wani. Mawas diri menakar potensi. Introspeksi untuk terus berusaha menjadi pribadi yang "lebih baik", katakan saja sukses berprestasi.

Tantangan adalah hal atau objek diluar kita atau mungkin justru menerobos kesadaran dalam diri pribadi, yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah dan sukses.. Dicontohkan sebagai rangsangan untuk bekerja lebih giat dan sebagainya. Tantangan adalah hal atau objek yang perlu ditanggapi.  Bahkan kadang obyek, masalah, pesan yang harus ditanggulangi.

KBBI memaknai tantangan adalah ajakan berkelahi yang berhubungan dengan peperangan, pertempuran, dan sebagainya. Tantangan bisa dibayangkan pada sebuah permainan atau game. Apa hakikat hasil dari menyelesaikan tantangan atau game tersebut? Seseorang yang berhasil menyelesaikan tantangan adalah dikatakan mencapai sebuah kemenangan. Lalu seseorang yang berhasil menyelesaikan tantangan, disebut pula sudah mencapai kesuksesannya.

Maka coba sekarang wujutkanlah Tantangan untuk berdisiplin : Disiplin menjadi Tantangan untuk sukses belajar (siswa),sukses berbisnis(usahawan), jaga tertib keamanan (tentara polisi), dsb.  Kita ditantang untuk ber Disiplin.

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Disiplin sebenarnya berasal dari kata discipolos (Yunani) yang artinya Siswa, Murid. Pada dasarnya Disiplin adalah sikap kesiswaan. Disiplin selanjutnya adalah sikap dan kebiasaan menuju pada kesuksesan dalam kehidupan. Bicara soal kerja, disiplin itu bekerja tepat waktu dan dengan cara benar. Ikuti jadwal, patuhi aturan dan kebijakan yang berlaku dalam lingkungan dan posisinya.

Disiplin itu tidak mudah dan banyak masalahnya. Masalah penghambat disiplin yang sangat hangat adalah adanya kepentingan ganda, karena rangkap jabatan. Hal ini lebih menggoda disiplin kerja. Lebih berat daripada sekedar dua tiga sudut pandang yang berbeda-beda, misal dalam demokrasi..  Dua dan berbeda sudut pandang bisa ramai di medsos, semisal antara pemerintah dan dari non pemerintah. Tetapi adanya dua kepentingan dalam benak seseorang pejabat rangkap jabatan, sangat potensial untuk bersikap untuk keuntungan pribadi hingga tersesat dan korupsi.

Masalah aktual lain keputusan sesuai disiplin hukum berbenturan dengan kenyataan dilapangan berkenaan dengan bidang tanggung jawab yang lebih luas. Yaitu vonis penundaan Pemilu oleh Pengadilan. Ternyata keputusan seperti itu sulit di laksanakan dan membuat masalah dilingkup lebih luas.

Menyorot kedisiplinan banyak kali dipertentangkan pula dengan kebebasan. Kebebasan berkehendak membuat pilihan itu adalah hak azasi manusia. Mengapa orang harus taat kepada batasan-batasan orang lain atau peraturan yang dibuat orang lain.(?)

Padahal Kebebasan yang hak azasi itu merupakan kekuatan, potensi untuk berprestasi, membuat keputusan, pilihan, menjadikan manusia seutuhnya. Kebebasan senilai itu dalam konsep moralitas menjadi dasar seseorang itu dinyatakan baik/buruk. Berbuat baik/buruk hanya ketika orang bebas tanpa paksaan/tekanan, tahu dan mau,dalam perbuatannya.  Akan tetapi juga kebebasan senilai itu dibatasi oleh keharusan menghargai menghormati hak yang sama milik orang lain, atau tidak boleh merugikan orang lain dan merusak tatanan sosial yang ada..

Kebebasan yang "dibatasi" itu membuat Disiplin harus dipahami merupakan perasaan sikap perbuatan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya sebagai hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya.

Tanggung jawab yang utuh adalah jawaban terhadap banyak masalah. Tanggung jawab adalah hal yang sangat penting diterapkan dalam kehidupan keseharian, seperti di lingkungan kerja. Tanggung jawab adalah pembidangan tugas/kerja, sosial untuk terjadinya tertib kebersamaan.

Tanggung jawab adalah kata kerja yang membuat kita dalam kebersamaan terus selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Tanggung jawab dalam kebersamaan itu harus memikirkan dampak dari tindakannya bahkan keputusannya terhadap lingkungannya dan akibat yang timbul. Tanggung jawab itu mampu dan mau menerima konsekwensi dari keputusan tersebut.

Itulah konsep tanggungjawab yang terkait dengan kesadaran akan akibat keputusan apalagi tindakan seseorang.  Dan hal itu masih lebih sempurna lagi ketika dikatakan terkait dengan akuntabilitas, yaitu termasuk bila ada akibat yang tidak diinginkan atau merugikan dirinya. Demikian seperti orang mau masuk kerja harus ikuti tertib kerja, orang mau berkeluarga harus membesarkan dan mendidik anak2.

Oleh karena itu, memiliki tanggung jawab yang baik sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Tanggung jawab yang baik akan membangun kepercayaan dan rasa saling menghargai antar individu atau antarpihak, serta mendorong terciptanya lingkungan yang harmonis dan produktif.

Berikut ini adalah beberapa manfaat buah dari menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

1. Keamanan suasana hati. Terbukti dari buahnya Rasa tanggungjawab yaitu hati tenteram tiada beban atau rasa bersalah..

2. Menciptakan Image Positif secara sosial bagi diri sendiri seperti ketika kita bertanggung jawab atas pekerjaan itu dengan sendirinya anda menunjukkan ethos kerja anda.

3. Mevalidasi nilai diri anda ketika anda berbangga dengan pekerjaan yang dikerjakan dengan penuh tanggung jawab itu.

4. Dengan bertanggung jawab dalam kerja itu menempatkan diri pada posisi aman. Atasan atau rekan kerja akan memandang Anda sebagai orang yang dapat diandalkan dan memiliki keyakinan pada kemampuan Anda.

Kesimpulan :

@Adanya Tantangan itu sendiri perlu disadari sebagai blessing in disguise. Sebab dengan tantangan hadir hal yang menggugah tekad untuk maju dan lebih berkembang.

@Tantangan untuk berdisiplin dan bertanggung jawab itu tantangan berat ?  Dari sisi ketertiban sering tampak disiplin dilihat dari faktor luar, sementara tanggung jawab lebih tampak dari faktor kedalaman dalam nilai kemanusiaan. Maka bila digabungkan akan tampak suatu nilai yang mendakati sempurna dan berdampak lebih luas.

@Buatlah suatu kebiasaan berdisiplin dan sikap bertanggung jawab dari hal sederhana keseharian. Demikian yang berat menjadi ringan dan mudah karena kebiasaan. Dan itu tidak akan menghapus mutu dan nilainya.

Pembaca yang budiman.  Bermenung menggurui diri sendiri menjadi sadar bahwa para Pembaca yang budiman sendiri banyak kemungkinan tidak membutuhkan pemikiran ini, tetapi kesadaran berdisiplin dan bertanggung jawab yang serba strategis untuk maju itu sungguh membutuhkan pelatihan dan pembiasaan dari dini. Maka semoga saja yang sekedar menarik bisa berdampak manfaat luas oleh pembaca

Dan tolong terima salam hormat saya.

Ganjuran, Maret,15,2023; Emmanuel Astokodatu.

Bacaan:

@ https://www.kompasiana.com/merzagamal8924/640bf3fa4addee442b30a282/mengelola-perbedaan-pendapat-yang-efektif-dalam-satu-tim

@ https://www.kompasiana.com/agus84441/640bcb7e08a8b562cf37dae2/pantarlih-garda-depan-pembaruan-data-pesta-demokrasi-indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun