Beriman dan Berpikiran Positip !
Sekali waktu terkirim di satu WAG saya sebuah foto dengan teks bahasa Inggris dan diterjemahkan pula seperti ini :
Kutipan diatas dalam konteks berita korban bencana di Turki. Disana akibat gempa itu banyak korban runtuhnya banyak gedung bertingkat dan hunian penduduk.Dan konon ada temuan korban usia 5 th yang masih hidup dibawah reruntuhan itu selama 112jam.
Dan di WAG saya ada tanggapan terhadap berita dan kutipan tersebut diatas demikian: "Tidak peduli berita ini benar atau hoax tetapi pengirim berita ini tentu mau mengatakan bagaimana Tuhan menyelamatkan jiwa anak 5 tahun itu dengan caraNya."
Tanggapan lain mengatakan: "Tidak hanya di Turki kita-kita sendiri mengalami Karya Tuhan datang ditengah kita, hanya kita kurang menyadarinya. Seperti Pak (A; nama saya tutup), Pak (B), Bu (C) yang sudah pada berusia lanjut dan tidak sehat masih bersemangat, beraktivitas, dan ternyata itu terjadi. Apa itu bukan adanya Karya Illahi.Yang kadang tak masuk akal juga."
Kutipan diatas saya rangkum sebagai (1) adanya peristiwa yang mengherankan, mungkin bagi yang lain sekedar menarik. (2) Tanggapan, respon dari (3) orang mengenal Tuhan atau beriman;(4) tanggapan atas dasar suatu pola pikir negatip/positip.
Kejadian, peristiwa yang benar terjadi kita sebut 'kenyataan/realita'.  Terjadi bisa saja  sebagai kenyataan dalam diri pribadi orang, kondisi psikologis, atau kejadian yang berproses dalam orang per orang. Bisa juga kenyataan proses yang terjadi dimana saja dalam/pada orang atau alam atau kehidupan bersama beserta lingkungannya.
Realita itu semua bisa positip bisa negatip. Bisa baik bisa buruk,yang pada kebiasaan sehari hari kemudiannya lalu ada pemikiran dan penilaian yang diberikan oleh orang. Pemikiran dan penilaian itu kemudian melahirkan respon/tanggapan. Dan dalam berita terkutip ada Peristiwa ada Penanggap yang mengenal Tuhan, atau beriman.
Kata beriman saya kutip saja ini dari Google:< Merdeka.com -Setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa 'beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT'. Iman sendiri merupakan sebuah keyakinan yang dibenarkan dalam hati, diikrarkan dalam lisan, dan diamalkan dengan perilaku. Sementara, taqwa adalah menjaga jiwa dari segala perbuatan dosa atau meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah SWT. Di samping itu, taqwa adalah tujuan manusia diciptakan untuk senantiasa beribadah dan menyembah Allah SWT. Dengan beriman dan bertaqwa, seorang hamba memiliki keutamaan yang sangat besar, "salah satunya ialah akan dimudahkan segala urusannya oleh Allah SWT">.Â
Dan selanjutnya disebut bahwa keberimanan seorang muslim ditandai oleh enam ciri yaitu : Sholat 5 waktu, Suka Sholat berjamaah; Punya rasa Malu, Jiwa penuh Syukur;Â Mencintai Al Qur'an, dan suka membaca Nya.Demikian Merdeka.com.
Sementara keberimanan Kristen / Katholik saya singkat saja: "Meneladani hidup Yesus dan ajaranNya seturut Injil". Disana banyak nilai nilai yang sebenarnya cukup universal. Tetapi sudah jamaknya orang manusia maunya mau yang sesuai dengan selera serta pilihannya. Padahal  Tantangan membangun kepribadian bukan terbatas pada kepahaman. Tetapi harus sampai pada perilaku lebih jauh sampai pada atitude kebiasaan. Mungkin itu yang melahirkan "Agama".