Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kepahlawanan Guru

6 Februari 2023   11:02 Diperbarui: 6 Februari 2023   11:13 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa' gelar bagi para guru, masih relevankah disematkan didada mereka.?  Perkembangan teknologi informatika harus merubah visi, citra guru masa lalu demi perkembangan pendidikan masa depan di Indonesia. Dan Langkah panjang pun telah diambil oleh Pemerintah. Memang banyak kata Pendidikan tetapi lebih dikaksudkan posisi guru diantara profesi lain di kehidupan kita.

Caesar Naibaho Rekan Kompasianer, guru, menulis : ".....program Guru Penggerak sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar, kini telah memasuki masa perekrutan untuk angkatan 9 dan 10 yang merupakan program unggulan Kemendikbud untuk mewujudkan visi dan misi Indonesia Maju Bermartabat melalui Profil Pelajar Pancasila." Tulisan itu diawal artikelnya di Kompasiana.com dengan judul "Mengasah Asa dan Manfaat Ikut Guru Penggerak", 

Diartikel seutuhnya dari kutipan diatas tampak rasa guru yang sangat masif tentang "Program Guru Penggerak, konteksnya hingga targetnya"  Dan ada kesan untuk mencapai target target yang dituntut sungguh tidak mudah. Bagi kebanyakan tampaknya dirasa berat.

Sebab memang perkembangan teknologi informatika telah membawa banyak perubahan pada banyak aspek kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Dalam era digital saat ini, seorang guru harus memiliki visi dan citra yang berbeda dari masa lalu untuk memastikan bahwa mereka dapat membantu membentuk generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan dan peluang dunia yang terus berkembang.

Guru yang masih berpegang pada citra lama sebagai pengajar yang hanya mengajar dengan metode ceramah dan tugas, tidak akan dapat membantu siswa mereka menyesuaikan diri dengan dunia yang sangat berubah ini. Citra guru sebagai pemimpin dan mentor dalam proses belajar sangat penting untuk memastikan siswa memiliki akses ke informasi yang up to date dan teknologi terkini untuk membantu mereka memahami materi dan memperluas pengetahuan mereka.

Dengan adanya teknologi informatika, guru harus memiliki visi yang jelas tentang bagaimana menggunakan teknologi untuk membantu siswa belajar dengan efektif. Mereka harus memahami bagaimana menggabungkan teknologi dengan metode pengajaran tradisional untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa.

Ini bisa membantu siswa menjadi lebih terlibat disamping harus mempertahankan minat mereka dalam belajar.Dan mereka sungguh bisa menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Ini akan membantu siswa menjadi generasi masa depan yang memahami teknologi dan bisa menggunakannya untuk kebaikan diri dan masyarakat.

Jadi melongok profesi guru kita masih melihat betapa beratnya tugas itu. Dan sebenarnya banyak masalah yang dilematis didalamnya  Salah satunya dalam hal pelaksanaan profesi guru sebagai pengajar dan pelatih. 

Dalam menjalankan tugasnya, guru harus memadukan antara tugas sebagai pengajar dan pelatih. Pertama, tugas sebagai pengajar yang bertugas menyampaikan materi pelajaran dan memastikan peserta didik memahami dan memiliki keterampilan dalam bidang tertentu. Kedua, tugas sebagai pelatih yang bertugas untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan dan membantu mereka mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Masalah yang sering dihadapi guru adalah kurangnya waktu dan sumber daya yang tersedia untuk melakukan tugas sebagai pengajar dan pelatih secara efektif. Guru sering kali harus menangani jumlah siswa yang besar dan memiliki jadwal yang padat, sehingga mereka kurang memiliki waktu untuk berkonsentrasi pada tugas sebagai pelatih. Selain itu, beberapa guru mungkin merasa tidak nyaman melakukan tugas sebagai pelatih, karena mereka lebih cocok sebagai pengajar.

Kondisi ini membuat guru seakan-akan harus memilih antara tugas sebagai pengajar dan tugas sebagai pelatih. Padahal, tugas sebagai pengajar dan pelatih saling terkait dan membutuhkan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang guru yang baik harus mampu memadukan antara tugas sebagai pengajar dan pelatih, dan memprioritaskan kebutuhan peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun