Peronda di RT kami terdaftar bergilir disusun oleh pengurus menurut nomor rumah dan strategi keamanan. Kendati demikian ada relawan yang suka rela datang untuk ngobrol saja. Beberapa malam hari yang lalu Peronda Kelompok saya berceloteh tentang yang namanya Selebritis. Setelah saya pikir dirumah pelbagai pikiran itu berkisar tentang Sajian sinetron TV dan kehidupan mereka yang disebut saja Selebritis. Kalau obrolan itu saya padatkan menjadi opini ini: Â
"Keutuhan keluarga Selebritis di Indonesia rentan pecah antara lain karena konsep cinta kasih, dominasi lelaki dan Kekerasan dalam Rumah tangga (KDRT)"
Kebenaran opini ini saya coba menelusuri kembali bersumber pada pendapat bersama yang tidak terrumus seperti dalam seminar atau diskusi para akademici. Tetapi tentang selebritis, iya! Opini ini menjadi pendapat saya...
Keluarga selebritis di Indonesia seringkali terkena tekanan dari publik karena harus mempertahankan citra yang baik di mata masyarakat. Namun, kerentanan yang lebih besar adalah risiko perpecahan keluarga, karena konsep cinta kasih yang salah, dominasi lelaki, dan kekerasan dalam keluarga (KDRT). Dan yang namanya 'selebritis' serasa identik dengan "harus-diberitakan".
Kita sering melihat juga tekanan dari peran mereka dalam film atau sinetron yang harus memerankan kemesraan ranjang dengan pemeran lainnya yang bukan istrinya, sesuai dengan skenarionya. Untung bila sutradara mau mengubah lakon ketika para pemeran kemesraan terancam perpecahan-keluarga, dengan "mematikan" atau "membuat kecelakaan dan sakit" sehingga tak ada adegan kemesraan ranjang itu. Â Tetapi tidak jarang yang terjadi Konsep cinta kasih yang salah, yang sering diperlihatkan oleh selebritis, dapat menyebabkan perpecahan dalam keluarga. Cinta yang ditunjukkan hanya sebagai kontrol dan dominasi, bukan sebagai dukungan dan penerimaan antar pribadi yang tulus dan layak dalam berkeluarga yang teguh. Â Disamping itu masih ada bias konsepsional antara Cinta dalam berkeluarga dan cinta dalam skenario peran.
Dominasi lelaki dalam keluarga selebritis juga dapat menyebabkan perpecahan. Dalam banyak keluarga, lelaki dianggap sebagai kepala keluarga yang harus selalu memegang kendali. Namun, ini dapat menyebabkan perpecahan dalam keluarga karena tidak memperhatikan peran dan hak setiap anggota keluarga. Setidaknya yang sering terjadi dan terdukung oleh dominasi lelaki yaitu kekerasan.
Kekerasan dalam keluarga (KDRT) juga merupakan masalah yang sering terjadi dalam keluarga selebritis. KDRT dapat menyebabkan perpecahan dalam keluarga karena menyebabkan trauma dan rasa takut pada anggota keluarga yang mengalami. Memang ada lembaga yang peduli terhadap kasus KDRT, tetapi tampaknya lebih tertuju untuk kalangan masyarakat yang bukan selebritis. Selebritis adalah "obyek" bagi pemberitaan.
Sebuah berita "Berat Laporkan Ferry Irawan ke Polisi, Venna Melinda Akui Dapat Petunjuk dari Tuhan untuk Tak Tinggal Diam (msn.com)" secara luas menggambarkan peristiwa KDRT.Ada tertulis: "KDRT, karena kita mencintai orang itu." "Jadi pertimbangan kita mau melaporkan suami kita sendiri itu bukan hal yang mudah," pungkas Venna Melinda, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Sabtu (28/1/2023). Â Dilanjutkan "Venna Sesali Pernikahannya d(eng)an Ferry" Ibunda Verrell Bramasta itu mengaku menyesal akan pernikahannya dan Ferry Irawan.Ia mengaku tak mendengar omongan sang ibu dan ayah yang sempat mewanti-wantinya sebelum menikahi Ferry". "Karena aku itu mencintai Ferry sepenuh hati, makanya aku nggak mau dengar omongan ibu, bapak aku dari awal. Sekarang sudah enggak (cinta) lagi."
Keluarga selebritis harus sadar akan risiko perpecahan yang diakibatkan oleh konsep cinta kasih yang salah, dominasi lelaki, dan kekerasan dalam keluarga (KDRT). Mereka harus belajar untuk menghormati perbedaan, mendukung satu sama lain, dan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan perpecahan dalam keluarga. Kehidupan glamour dan kemewahan jangan menjadi permaaf mengabaikan keutuhan keluarga.
Dalam lingkup publik, selebritis harus bertanggung jawab dalam menyampaikan pesan-pesan positif dan berkomitmen untuk menjaga hubungan dalam keluarga yang sehat dan stabil. Selebritis harus menjadi contoh yang baik dalam menjaga hubungan dalam keluarga yang sehat dan menghormati perbedaan yang ada.
Namun seperti tadi sudah dicontohkan selebritis juga tertekan oleh skenario yang selayaknya menjadi tanggung jawab sutradara. Dan sutradara serta lembaga penyiaran hendaknya menyadari sedemikian jauh dampak film dan sinetron yang disajikan untuk secara seimbang juga mempertimbangkan segi pendidikan masyarakat dalam sajiannya.