Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penampilan dan Jatidiri

16 Januari 2023   14:21 Diperbarui: 16 Januari 2023   14:38 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pakar menganggap bahwa pernyataan Megawati yang menjadi perdebatan publik hanyalah masalah perbedaan persepsi dan gaya bahasa belaka. Tentunya hal ini yang menarik minat penulis untuk memberikan kajian lanjutan. Penulis yakin bahwa hal-hal seperti ini tidak hanya terjadi oleh orang-orang tersohor tetapi juga masyarakat sipil atau orang biasa".( Sumber)

Namun bagaimanapun ada pihak yang menyusun tinjauan itu dari sisi-sisi yang beda termasuk menjadi humor yang sarkastik. Saya sendiri melihat manusiawilah sekali waktu di lingkungan terbatas orang narsistik, melihat jati dirinya yang ingin ditampilkan.

Terhadap kiriman (TikTok) dan pertanyaan tersebut diatas tadi ada beberapa macam jawaban sbb:

1. Tak jelas konteksnya (waktu dan tempatnya), no komen (2 orang)

2. Sulit mememberi koment.(2 orang)

3. Tak jelas konteksnya, tetapi sempat menggali realita dan beropini.(2.orang)

4. Mengatakan "tak jelas maksudnya tetapi sudah punya opini dan itu dipakai memperkuat opininya".(beropini negatip)(seorang)

5. Berpendapat itu tidak penting tak ada waktu untuk yang demikian.(3 orang)

Dari permainan kecil ini saya mendapat pembelajaran antara lain demikian:

A. Berkomentar ataupun tidak, menanggapi ataupun tidak, bagi saya itu pratanda bahwa terhadap penampilan seseorang sebenarnya positip atau negatip terbaca ada opini yang diberikan. Bagi saya orang itu berpendapat, kritis, super kritis atau tidak peduli.

B. Sebenarnya berpendapat tidak berarti harus mengikuti pesan yg disampaikan. Tetapi membuat pendapat sendiri sesuai kesadaran dan pemikiran sendiri setelah menerima menggali realita tersaji dari kiriman dan pertanyaan sebagai suatu tantangan. Apa jeleknya.?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun