Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bebaskanlah Kami Dari yang Jahat

27 Desember 2022   11:26 Diperbarui: 27 Desember 2022   11:27 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berilah rejeki kami pada hari ini, Ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami, Jauhkanlah kami dari godaan, dan   bebaskanlah kami dari yang jahat.Amin."

Doa paling dibutuhkan dalam kehidupan.

Dalam salah satu WA grup barusan kuterima seorang rekan grup masuk lagi kerumah sakit dan minta didoakan. Banyak teman merespon dengan ucapan ikut prihatin dan akan mendoakan agar cepat sehat kembali. Bahkan ada yang mendoakan dengan doa panjaaaang.

Saya hanya berdoa untuk kesembuhan teman itu, singkat sederhana, dan mengajak selalu sukacita dalam Tuhan.(Ampuni kesalahan  kami). Jangan masukkan kami dalam percobaan , bebaskan  dari yg jahat....

Rumah Sakit dan dokter hanya membantu, Kesembuhan itu karunia Tuhan dan Doa serta niat sikap anda. Bersyukur bergembiralah. Jangan masukkan kami dalam percobaan , bebaskan  dari yg jahat.... Demikian aku merespon WA tadi.

Suka duka kehidupan.  Banyak kali kita tidak bisa menata sesuka hati kita.

Sekitar empat hari sebelum Hari Natal kukirim WA kepada anakku yang di Jakarta. Kukatakan: "aku kangen cucuku, Natalan ke Jogya ya". Dijawabnya : "Maaf Bapak tidak bisa , mau dirumah saja".

Anakku yang di Yogya mengatakan bahwa tg 26 akan beracara dengan Keluarga Besar isterinya keluar daerah sekitar 5 hari. Tetapi tg. 25 hari natal itu saya akan diajak makan diluar bersama seseorang. Aku mengira akan bertemu relasinya yang saya sedikit banyak kenal juga.. Yaah Anak yang bakti pada ortunya mau menggembirakan ortunya. Apa yang terjadi ?

Hari Natal siang kami diajak ke salah satu rumah makan yang enak untuk pertemuan keakraban. Belum sampai duduk aku dihampiri gadis manis senyum senyum memelukku. Ternyata dia cucuku yang sudah gede, dan 4 tahun belum bertemu.

Keinginan gak selalu langsung hadir saat diharapkan,  karena hidup memang lahan nya perjuangan dan harapan. Tetapi doa bisa terkabul Tuhan melalui bhaktinya anak-anak kami menggembirakan kami dengan kejutan. Percaya kan ?

Kemarin tanggal 26 Desember saya menulis di Facebook mengenang wafatnya ayahku dihari Natal 46 tahun yang lalu. Dia seperti biasa mengajak cucunya bermain pelbagai permainan ketrampilan bocah. Dua hari sebelum Natal cucunya sudah libur sekolah. Siang itu Cucunya diajak memetik bunga kanthil untuk nanti sorenya ditabur diatas makam ibuku sebelum Natal. Tetapi ternyata sore itu Sang Kakek bilang perutmya sakit. Dan bilang "besok pagi saja, atau sorenya sebelum ke Gereja Natalan". Kebetulan ibuku dimakamkan di kerkop didepan gereja.

Tetapi Kakek itu bilang lagi kepada cucunya, bahwa perutnya semakin sakit: "Kalian ke gereja saja. Mau sore ini (tg.24 sore) natalan silahkan saya masih tak tahan sakit perut saya."  

Dan Hari Natal 1976, siang hari Kakeknya si cucu, setelah bisa menerima satu satunya tamu terakhirnya, dia harus kubawa ke Rumah Sakit Panti Rapih. Tetapi sayang Hari Natal itu dokter spesialis internis baru praktek setelah jam 18.00. Dan Kakek baru ditangani jam 19.00 Dan kami yang mengantar dipesan pasien jangan ditinggal. Tanggal 25, Hari Natal dari jam 14.00 siang tadinya hingga jam 3 dini harinya Kakek, ayahku dalam kesakitan dan akhirnya "pergi ke Gereja melalui jalan lain" menghadap Tuhannya. Dia "berpulang" keasalnya..

Tanggal 26 yang kami rencanakan pesta anak-anak beserta keluarga rekan-rekan kerja beserta keluarga mereka, kami batalkan dan rumah kami tetap ramai dalam kesenduan.

Jadi jika yang dicinta selalu ada di hadapan,     kita gak akan rasakan senandung kerinduan. Jika setiap doa langsung dikabulkan,     kita gak akan rasakan syahdunya doa penantian. Jika kemenangan cepat di dapatkan,     kita gak akan nemui serunya suatu pertandingan. Ada menang ada kalah, ada sukses ada gagal, ada untung ada rugi, itu cuma romantika saat kehidupan. Intinya itu, kita tidak boleh lemah dan malas dalam perjuangan,  menjaga dan menjalani kebenaran.

Jadi, tidak ada yang sempurna dalam kehidupan, semuanya adalah ujian, cobaan dalam kehidupan. Oleh karenanya jadikan sabar & syukur sebagai penyempurnaan.

PGI dan KWI, dalam Pesan Natal Bersama melihat bersama situasi kehidupan dalam tanda-tanda zaman Mengambil aspirasi cerita Matheus 2,12. ( Tiga raja. Simbol orang bijak dan mentaati petujuk sinar kebenaran, menghadap Yesus, dan pulang "Melalui Jalan Lain",) memberi pesan :  Melihat  Tanda2 zaman.perubahan perilaku orang dan kebiasaan masyarakat karena dampak kemajuan teknologi, Covid 19, Bencana Alam, peristiwa alam Kejahatan kriminal , perang, Resesi ekonomi banyak negara,  Agar "Pulang Melalui jalan lain, melalui jalan baru, bijak menghindari hambatan.Menciptakan cara dan jalan baru dalam melaksanakan panggilan Tuhan. yg sama untuk kebaikan dan kebenaran. Menghadirkan kebaikan dan kebenaran yg hakiki, dengan jalan baru."

Demikianlah kehidupan,yang adalah "Pulang",  Bersuyukurlah, berjuanglah dengan cerdas dalam doa dan kerja dengan sepenuh hati. Selamat menyongsong Tahun Baru 2023 dalam sukacita dan prihatin.

Salam hormatku pula.

Ganjuran,  Desember 27, 2022. Emmanuel Astokodatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun