"Berilah rejeki kami pada hari ini, Ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami, Jauhkanlah kami dari godaan, dan  bebaskanlah kami dari yang jahat.Amin."
Doa paling dibutuhkan dalam kehidupan.
Dalam salah satu WA grup barusan kuterima seorang rekan grup masuk lagi kerumah sakit dan minta didoakan. Banyak teman merespon dengan ucapan ikut prihatin dan akan mendoakan agar cepat sehat kembali. Bahkan ada yang mendoakan dengan doa panjaaaang.
Saya hanya berdoa untuk kesembuhan teman itu, singkat sederhana, dan mengajak selalu sukacita dalam Tuhan.(Ampuni kesalahan  kami). Jangan masukkan kami dalam percobaan , bebaskan  dari yg jahat....
Rumah Sakit dan dokter hanya membantu, Kesembuhan itu karunia Tuhan dan Doa serta niat sikap anda. Bersyukur bergembiralah. Jangan masukkan kami dalam percobaan , bebaskan  dari yg jahat.... Demikian aku merespon WA tadi.
Suka duka kehidupan. Â Banyak kali kita tidak bisa menata sesuka hati kita.
Sekitar empat hari sebelum Hari Natal kukirim WA kepada anakku yang di Jakarta. Kukatakan: "aku kangen cucuku, Natalan ke Jogya ya". Dijawabnya : "Maaf Bapak tidak bisa , mau dirumah saja".
Anakku yang di Yogya mengatakan bahwa tg 26 akan beracara dengan Keluarga Besar isterinya keluar daerah sekitar 5 hari. Tetapi tg. 25 hari natal itu saya akan diajak makan diluar bersama seseorang. Aku mengira akan bertemu relasinya yang saya sedikit banyak kenal juga.. Yaah Anak yang bakti pada ortunya mau menggembirakan ortunya. Apa yang terjadi ?
Hari Natal siang kami diajak ke salah satu rumah makan yang enak untuk pertemuan keakraban. Belum sampai duduk aku dihampiri gadis manis senyum senyum memelukku. Ternyata dia cucuku yang sudah gede, dan 4 tahun belum bertemu.
Keinginan gak selalu langsung hadir saat diharapkan, Â karena hidup memang lahan nya perjuangan dan harapan. Tetapi doa bisa terkabul Tuhan melalui bhaktinya anak-anak kami menggembirakan kami dengan kejutan. Percaya kan ?
Kemarin tanggal 26 Desember saya menulis di Facebook mengenang wafatnya ayahku dihari Natal 46 tahun yang lalu. Dia seperti biasa mengajak cucunya bermain pelbagai permainan ketrampilan bocah. Dua hari sebelum Natal cucunya sudah libur sekolah. Siang itu Cucunya diajak memetik bunga kanthil untuk nanti sorenya ditabur diatas makam ibuku sebelum Natal. Tetapi ternyata sore itu Sang Kakek bilang perutmya sakit. Dan bilang "besok pagi saja, atau sorenya sebelum ke Gereja Natalan". Kebetulan ibuku dimakamkan di kerkop didepan gereja.