Itu berarti :Hidup harus santai tetapi rasional. Hidup harus terpadu cerdas, nalar, emosional, jiwani, ragawi. Kerena kita tidak bisa dengan mudah menilai perubahan. Maka perlu strategi kebutuhan hubungan diri dgn faktor luar. Hudup juga perlu memperhatikan hukum kepatutan dan karma. Dan secara periodik perlu refleksi untuk mengubah atau membuat baru sebuah adagium sebagai titian temporer.
Demikian sepiring inspirasi tergubah menjadi permenungan yang semoga bermanfaat.
Tolong terima Salam hormat saya.
Ganjuran, Oktober 27, 2022. Emmanuel Astokodatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!