Catatan millennia, Buka Google : Â Ini bunyi Pancasila, yakni:
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Â
Sungguh satu keuntungan bagi saya bahwa saya tidak perlu mengundurkan diri sebagai ketua dprd. Sebab ketika saya menjadi anggota dprd dua periode usia saya baru 36-46 tahun, dan hanya ketua komisi. Dan ketika masih harus berbicara didepan forum umum hingga usia 70 tahun saya masih bisa teringat rumusan Pancasila itu.
Tetapi dalam dekade belakangan saya sering sekali harus membuka catatan/buku tua-tua tentang Pancasila itu. Kata 'Indonesia' di sila ketiga membuati sering  error, apa 'bangsa', apa 'NKRI'. Dan kata 'Kerakyatan' pada Sila keempat sering saya salah ucap salah tulis menjadi Kedaulatan (Rakyat)......
Sudah demikian masih maunya menggunakan semboyan "Belajar untuk Berbagi Berkat sampai Akhir Hayat" .....Belajar apa, sebentar juga dilupakan..? Nama orang tetangga, teman akrab saja salah sebut, wajah seperti didepan mata tetapi namanya dimemori kosong.... dan nama tak bisa keluar mulut.....
Dari bongkar sana bongkar sini saya temukan buku belum "lanjut usia" cetakan pertama dan kedua ditahun 2005. Penulis Hernowo, seorang guru bahasa dan sastra Indonesia dan pelatih belajar-mengajar-Quantum.Â