Pertama pada kemampuan melihat, kejelian orang mengalami melihat langsung atau membaca tulisan pembawa pesan.
Kedua pada situasi konkrit yang sedang dialami orang itu, termasuk profesi, selera dan kondisi kejiwaan yang menggerakkan daya kreatipnya atau visi kedepannya.
Ketiga Peristiwa yang dihadapi, berupa pengalaman langsung atau tulisan yang memang baru, seperti yang mengandung saran, masukan, atau yang memang mudah ditangkap, hal yang siap pakai, pragmatis, dibutuhkan orang dan menggerakan motivasi orang yang menerima.
Demikian saya harap tulisan ini bermanfaat bagi para penulis maupun pembaca. Yang penulispun sadar bahwa ketika tulisannya hanya dinilai menarik, bukan nilai inspiratif atau bermanfaat agar maklum belum berarti tulisan anda tidak bermutu. Peristiwa yang tersaji saja bisa-bisa tidak bisa dimanfaatkan dan tidak tertangkap maknanya bagi pembaca.
Menutup permenungan ini saya sajikan sebuah cetusan hati seorang teman Fesbukan ini :
Jangan pernah tinggalkan yang BAIK ,
hanya untuk yang INDAH....
Hati seperti kaca
Jangan menjadikan Dia retak...
Akal seperti air...
Jangan biarkan dia kering...