Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Kelupaan Memaafkan Kealpaan?

24 Mei 2022   14:02 Diperbarui: 24 Mei 2022   14:03 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Peran otak yang harus dipahami adalah memori. Memori dalam psikologi disebutkan sebagai proses penyimpanan informasi dari apa yang ditangkap oleh panca indera manusia. Hal hal berupa gambaran dari pengelihatan, penciuman, pendengaran da apa yang dirasakan akan dipersepsikan lalu disimpan di dalam otak.

Sementara tindakan dan perbuatan,yang bisa reaksi spontan bisa suatu pilihan yang dipertimbangkan berdasarkan hukum tersendiri yang kita sebut nilai manfaat atau kegunaan, dan terlebih nilai moral.  Nilai moral adalah suatu gambaran obyektif terhadap tindakan manusia dalam menjalankan rutinitas kehidupan, dikaitkan dengan kodrat dan hakekat manusia yg ingin hidup dalam kenyamanan dan kedamaian.

"Lupa" dan "Alpa" itu sangat sering beriringan. Lupa tidak selalu sah untuk minta maaf, tetapi baik untuk alasan memberi maaf. Bagaimanapun juga lupa tidak bisa selalu menjadi pemaaf, sebab alpa itu tidak ada ketika orang lupa. Lupa itu kosong blong. Dan itu memang sangat sering terjadi pada lansia.

Naaah lho, Lansia lagi. Itu baik menjadi catatan tersendiri. Sangat banyak beredar kini di medsos saran dan petunjuk untuk lansia menghadapi pelupaan dan kelupaan. Ulasan sebelum ini pernah saya kutipkan tentang Getting old dan Growing old.

Johns Hopkins di laman "hopkinsmedicine.org" menyarankan agar seseorang yang mengalami midlife crisis tidak terus menerus meratapi kehidupan dan usia yang menua. Sebaiknya pergunakan waktu tua sebagai kesempatan untuk dengan gembira dan bersyukur dapat mengalami menghadapi tantangan baru dalam hidup, misalnya sering berpergian atau menjadi relawan sosial.  Menjadilah orang yang terbuka dan lepaskan beban-beban perasaan dengan keiklasan, agar tidak terjangkit stress. Dan disamping peningkatan gizi saran untuk kedokter bila terasa ada gangguan.

Jadi sebenarnya yang terpenting untuk semua usia adalah menjaga dan memelihara jangan jatuh pada pelupaan. Ada beberapa hal yang sederhana sebagai upaya tidak lupa :

1)  Membuat Catatan.

2)  Membuat jadwal

3)  Membuat dan setia pada aturan, menghindari kesalahan langkah dari yang sudah ditetapkan.

4)  Catat bahwa Ingatan itu membentuk kepribadian, pelajari / refleksi dan belajarlah tidak lupa. Ingatan bisa dilatih, disadari dan disiasati seperti menggunakan hal-hal tersebut diatas.

5)  Eling lan Waspada :   Ingat dan waspada. Pesan kebijakan Jawa ini membenarkan bahwa Ingatan berkaitan dengan masa lampau. Waspada berkaitan dengan masa kini dan mendatang. Orang Inggris bilang Mindfullness. Tetapi juga mereka bisa bilang juga: Sink into Oblivion. Lupakan saja !!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun