Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Persaudaraan, Doa dan Pelayanan di Ramadhan 2022

14 April 2022   13:43 Diperbarui: 14 April 2022   14:29 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tidak mengecilkan nilai dan makna pelbagai bentuk Bantuan Sosial dari Pemerintah manakala dipandang perlu. Makna dan nilai bantuan di ukur dinilai dan dialami oleh masing-masing pihak. Pemerintah melaksanakan perudangan dan peraturan dan rakyat mengalami menikmatinya adalah sah dan wajar. Hanya Masyarakat kadang melupakan nilai berbagi pada saat menuntut dan berrebut pembagian tanpa peduli silaturahmi.

Bila kita tilik lebih dalam sebenarnya kita boleh perhatikan apa yang tarjadi di toko masa lalu, dimana ada pelayan. Atau disuatu kantor jasa yang selalu kita diberi partanyaan : Bisa saya bantu ?  Pelayan itu membantu, dan sebenarnya berbela rasa kepada tamu/calon pembeli yang kerepotan. Keraguan yang mau dilayani. 

Sebenarnya mereka berbagi perhatian untuk mengatasi kurangnya keyakinan tamu/calon pembeli. Bagi pelayan dengan pelayanannya mengambil kesempatan Berbagi. Itu berarti Berbagi itu bisa dengan Melayani. Hidup ini memang saling Melayani dan itulah salah satunya dari Berbagi..

Perbuatan Berbagi, dimulai dengan Semangat Berbagi. Sebab Semangat berbagi atau bentuk terbaik dari Berbagi muncul dari empati dan kasih sayang yang efektip kepada orang lain. Bagaimana berdoa dengan baik memuji Tuhan Hyang Maha Kasih, jika melihat saudaranya membutuhkan tetapi menutup hatinya pada saudaranya itu.

Bila itu dilanjutkan saya ingin mengutip kata Paus Fransiskus yang menegaskan bahwa "berbagi rasa sakit bersama akan menjadi berkurang setengahnya dan berbagi sukacita bersama akan menjadi berlipat ganda" (Scholas Occurrentes, 11 Mei 2018).

Berangkat dari kutipan diatas Semangat berbagi yang muncul dari empati suci perolehan dari berdoa, bisa muncul perasaan yang sentimentil bila ada kesempatan penuh rasa syukur dan suka cita. Dan disitu lagi rasa persaudaraan terpacu lagi. Terbangun kesadaran kekerabatan, kesadaran akan solidaritas, kesadaran akan kedekatan, atau kerinduan untuk saling bertemu dan berbagi kegembiraan.

Pembaca Yth, serba sedikit telah disebut Persaudaraan yang akrab bagi kita, Doa yang pasti sedang dalam kesadaran optimal anda, dan Pelayanan sebagai wujut nyata kehidupan bersama saya yakin bahwa "Berbagi" merupakan benang merah yang merangkai ketiganya. Sebab dalam warna yang spesifik pengertian Berbagi ada pada ketiganya.

Maka bagaimana Mengoptimalkan persaudaraan, doa dan melayani sesama, tidak lain hanya dengan bersemangat berbagi. Dan dengan suka cita ingin saya menyampaikan kata penutup dari Pesan dari DEWAN KEPAUSAN UNTUK DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA, pesan atas nama Paus dan Gereja Katholik kepada segenap Umat Islam sedunia kalimat ini :

"Harapan kami, saudara-saudari Muslim yang terkasih, adalah bahwa kami dapat terus berbagi sukacita dan duka dari semua tetangga dan sahabat-sahabat kami, karena kasih Allah menjangkau setiap orang dan seluruh alam semesta.Sebagai tanda kemanusiaan dan persaudaraan kita bersama yang mengalir dariNya, kami mengharapkan anda memiliki Ramadhan yang damai dan penuh berkah, sebuah perayaan 'Idul Fitri yang juga penuh sukacita." (Dari Vatikan, 18 Februari 2022. Miguel ngel Cardinal Ayuso Guixot, MCCJ Presiden.)

Teriring permohonan maaf bila ada kesalahan dan kekurangan, saya sampaikan salam hormat kami. Tersisip Selamat Tri Hari Suci, bagi saudara saudari kristiani.

Ganjuran, April, 14, 2022. Emmanuel Astokodatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun