Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merenung, Dapatkah Aku Jadi Pahlawan?

3 November 2021   18:13 Diperbarui: 3 November 2021   18:20 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keempat, Keberanian itu konsisten dalam banyak perilaku dan tindakan nyata. Itu merupakan akibat kegigihan pemberani yang mungkin bisa mau mengubah satu dua tindakan, tetapi tetap tampak garis niat dan tujuan yang dikehendaki. Orang lain memakai adagium : Globally thinking Act locally.

Kelima, Keberanian itu harus terus diper 'dalam', dengan adanya internalisasi menjadi dirinya. Dalam kehidupan melalui pengalaman suka dan duka orang selalu dijadikan semakin matang semakin dewasa, lebih dari sekedar jumlah umur, tetapi kepribadian dewasa. Proses menjadi dewasa itu proses pematangan suatu pendapat menjadi niat dan kehendak, dalam kedalaman pribadi. Watak pemberani dalam seluruh gaya hidupnya.

Maka Keberanian seutuhnya: Berani menjadi diri sendiri, tidak segan minta pertolongan, bertanya, berani karena benar, tidak takut salah, menunda sesuatu bukan karena takut tetapi keputusan karena kebenaran yang dibutuhkan belum muncul, kemanfaatan belum matang. Proses pematangan diri jangan berhenti tetapi berkelanjutan menjadi gaya hidup-"belajar seumur hidup".

Bisa saja menjadi Pahlawan itu baru bisa diakui, dinobatkan,  setelah orang purna-hidup, sebab keberanian itu bisa saja baru terbukti ketika habis-habisan menghadapi maut. Pun maut diatas tempat tidur.

Jadi akupun bisa menjadi pahlawan dengan pengakuan ataupun tidak, ketika aku hidup bertujuan, berani untuk orang lain, keluarga, tetangga, sesama, dalam kegigihan kerja dalam hidup yang kuyakini sambil kupelajari kuperdalam seumur hidup.

Mungkinkah aku menjadi pahlawan ?  Kemungkinan itu hanya bisa ada bila aku berani memikirkan, membayangkannya. Dengan Keberanian memimpikan .........

Akhirnya,menutup renungan ini menyongsong Hari 10 Nopember, mengenang para pahlawan  khususnya pahlawan idolaku, Pahlawan Nasional Mgr. Soegiypranoto SJ. Uskup Agung Semarang. (1896-1963) dengan perjuangan diplomasinya di Vatikan, pusat Gereja Katholik,sebagai negara berdaulat, mempelopori pengakuan kedaulatan RI . 

Dan dengan konsepsi berani berbeda, one for others, dengan semboyan Katholik 100% - Indonesia 100% Mgr. Soegiypranoto SJ. Uskup Agung Semarang. memberi aspirasi dan bimbingan kaum muda dan khalayak tidak terbatas pada umatnya saja. (https://brainly.co.id:tugas)

Dalam kenangan itu kusampaikan salam penuh khidmad :

 Selamat Hari Pahlawan 10 Nopember.

Ganjuran, Nopember,04,2021.  Emmanuel Astokodatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun