Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dalam Proses Tampak Adanya Kepentingan

31 Maret 2021   11:36 Diperbarui: 31 Maret 2021   11:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selang beberapa waktu dari Kongres tersebut dideklarasikanlah PDIP. Dan dalam proses dan berjalannya waktu banyak daerah dan cabang kader PDI yang mempunyai konsolidasi tinggi di akar rumput relatip mudah terhimpun kembali . Saya perhatikan mereka yang tidak terundang ke Kongres bergabung dalam kepengurusan baru PDIP. Dan PDI lama surut dengan sendirinya. Para peserta kongres pada umumnya diam diam mendukung atau bergabung ke PDIP, atau bergabung pada partai nasionalis lain.( Saya sendiri beralih kegiatan dengan mendirikan LSM. Yang sudah saya rintis 3 tahun sebelumnya.)

Selanjutnya kembali masih menurut Effendi Simbolon dikatakan  Adanya pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak keberatan untuk diganti dan itu merupakan sebuah kesadaran keniscayaan Megawati akan regenerasi kader. Megawati juga menyiapkan dan mendorong para kader yang muda, menengah terus untuk maju.Tidak ada budaya money politic untuk mendapatkan suara apalagi seperti model mengambil pemain dari luar, pemain impor dari luar,lalu naturalisasi dsb seperti itu. Demikian antara lain  paparan Effendi Simbolon dalam bincang "senjakala regenerasi parpol", di Jakarta, Sabtu (27/3).

Kemudian, bukti regenerasi terus mengalir mayoritas dari 128 anggota DPR dari PDIP merupakan generasi muda, begitu juga di tingkat DPRD. "Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo juga menjadi bukti regenerasi berkelanjutan di PDIP," ujarnya.   (Pernyataan Megawati Siap Diganti karena Kesadaran Regeneras (msn.com)

Peristiwa bicara tentang Proses dan berproses pilitik ditampilkan juga oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah  dengan menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dalam rangka bersilaturahmi dan mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam Pilkada.

Ia mengapresiasi Gibran karena mampu mewakili generasi baru, yakni berhasil menjadi pemimpin sebuah daerah. Ia juga meminta kepada Gibran untuk menikmati seluruh proses yang ada sehingga bisa mematangkannya sebagai seorang politisi.

"Saya tadi bilang, nikmati saja dulu. Menjadi politisi itu berproses, kemampuan kita mengelola keadaan dinilai oleh rakyat. Saya bilang kita ini generasi baru Indonesia, sisa konflik dari masa lalu sebaiknya generasi kita tidak perlu mewarisi itu. Intinya kan membangun bangsa, kadang friksi berasal dari ideologi yang tidak rasional. Mudah-mudahan mulai dari Solo friksi dikurangi," katanya. ( https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/beri-nasehat-pada-gibran-fahri-hamzah-jadi-politisi-itu-berproses/ar-BB1f2sXd?ocid=msedgntp )

Akira Kurosawa meneguhkan gagasan yang pernah saya katakan pada tulisan sebelum ini (https://www.kompasiana.com/astokodatu/604ef880d541df55ea27e353/bagaimana-memetik-manfaat-dari-berita-dan-issue ) bahwa segalanya berproses. Dalam melihat proses kita melihat secara global, menyeluruh. Akira Kurosawa adalah seorang penulis skenario, sutradara, produser film, dari Jepang hidup dari 23 Maret 1910 - 6 September 1998. Dia memilih film sebagai media karyanya karena dalam film dia merasa lengkap menggabungkan banyak kegiatan dari gerak, suara, warna, cahaya dsb sebagai komponen karyanya.

Akira Kurosawa merasa bahwa kesenimannya akan selalu mendorongnya terus maju tiada henti dan tuntas . Bahkan dia pernah mengatakan seorang itu genius ketika dia bermimpi mengejar mimpinya. Kehidupannya itulah waktunya. Tidak punya waktu kalau itu bukan selaras dengan jalan kehidupannya. Saya melihatnya ada paradoks dalam kehidupannya : Kesederhanaan dan keutuhan tetapi prestasi sangat mengagumkan puluhan penghargaan dan pujian tingkat dunia diterimanya..

Pembaca yang budiman berhutang budi kepada KBBI, Google, Kantor berita kita telah telusuri ilustrasi perihal Proses. Dari seluruhnya bagi saya tampak dua hal mencuat : (satu) Peristiwa, (dua) Pribadi Manusia.

Dari dua pokok pikir itu saya tertarik sekali pada satu hal yang secara spesifik ada dalam dua pokok pikir itu :  Kepentingan.

Dalam peristiwa Kepentingan akan berupa Trend, arah arus kemana peristiwa seperti dibawa, dan hanya melalui waktu, terjadi pematangan situasi, proses terjadinya elemen atau komponen tersusun. Kepentingan mempunyai banyak sifat dalam peristiwa. Bisa percaya bisa tidak karena sulit dibuktikan adanya apa yang disebut operasi intelijen. Upaya mematangkan situasi mengarah kepada peristiwa yang dikehendaki sesuai tujuan yang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun